Depok, Suaranusantara.com – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tentu memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kemampuan daya beli masyarakat, terutama warga prasejahtera. Saat ini Pemerintah Pusat telah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diharapkan dapat menjaga kekuatan daya beli masyarakat membeli sembako dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Berangkat dari kondisi tersebut, agar harga bahan pokok terjangkau bagi masyarakat kurang mampu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok Jawa Barat menggelar pasar murah di tiga lokasi yaitu Kelurahan Mampang, Kelurahan Kalibaru, dan Kelurahan Pasir Putih.
“Langkah ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di kalangan warga prasejahtera,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Sidik Mulyono di Depok.
Ia menjelaskan, Pemerintah Pusat telah memperbaharui data warga prasejahtera yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial DTKS, itulah yang menjadi acuan kita untuk sasaran pasar murah yang merupakan salah satu langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat.
Sementara itu Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi menuturkan, pihaknya menyediakan 360 paket sembako di ketiga wilayah tersebut. Setiap paket berisi 5 kg beras premium, 2 liter minyak goreng kemasan premium, dan 1 kg gula pasir kemasan premium.
Zamromi menambahkan bahwa satu paket sembako semula seharga Rp125.000, namun disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sebesar 61 persen per paket. Sehingga warga membelinya hanya dengan harga Rp 48.000 per paket.
“Cukup ekonomis harganya, masyarakat sudah bisa mendapatkan sembako dengan kualitas premium,” katanya.
Zamrowi menyebut, naiknya harga kebutuhan pokok dan BBM berdampak pada daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, imbuhnya, pasar murah sangat tepat dilaksanakan agar warga tetap terpenuhi kebutuhan hidupnya. (ADT)
Discussion about this post