Suaranusantara.com – Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menjelaskan, pihaknya telah mengusulkan permohonan penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp 50 miliar untuk mengantisipasi resesi. Masing-masing yakni Rp 40 miliar untuk pembuatan cold storage dengan kapasitas 2.000 ton, dan Rp 10 miliar untuk membuat pabrik pengolahan.
“Kami sudah merencanakan untuk membangun konstruksi untuk menjaga ketahanan pangan,” ujar Radit.
Sedangkan Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo, mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan antisipasi resesi. Selain fokus pada stok beras, dia juga mengaku akan menanam jagung untuk diolah menjadi pakan ternak ayam, sehingga dapat menghasilkan telur tanpa perlu mengeluarkan biaya pakan.
“Tahun depan kami mulai melakukan budidaya tanam jagung karena ini menjadi bagian dari ekosistem ketahanan pangan. Jadi dengan membuat ekosistem ketahanan pangan tersebut, diharapkan ketersediaan pasokan pangan untuk DKI Jakarta akan tetap stabil dan harganya tetap terkendali,” ungkapnya.
Sementara Dirut Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo menjelaskan pihaknya telah melakukan kontrak farming dengan sejumlah petani bawang di Brebes dan petani cabai di Jawa Timur demi menjaga kestabilan harga.
“Selain itu pusat distribusi kami di pasar induk juga menjadi fokus untuk dilakukan revitalisasi. Mudah-mudahan pembangunannya di bulan November ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta menganggap, perseroan perlu menjalin sinergitas kerja antarperusahaan demi menjamin ketersediaan pangan dengan tujuan menjaga stabilitas harga. Hal tersebut dikarenakan Badan usaha milik daerah (BUMD) dinilai belum memiliki jurus jitu untuk mengantisipasi potensi resesi ekonomi.(ADT)
Discussion about this post