Suaranusantara.com- Konklaf pemilihan Paus baru telah dimulai sejak Rabu sore 7 Mei 2025 di Kapel Sistina Vatikan. Pada konklaf putaran pertama, belum adanya hasil Paus baru yang terpilih. Hal itu ditandai dengan asap hitam yang keluar dari cerobong asap di atap Kapel Sistina.
Menariknya, asap hitam itu keluar dari cerobong asap tersebut membutuhkan waktu tiga jam lamanya sejak proses konklaf berlangsung.
Biasanya hanya memakan waktu satu jam saat hasil keluar dari voting yang diberikan oleh para Kardinal elektor.
Masyarakat diketahui telah berkumpul di Lapangan Basilika Santo Petrus, mereka terus memandangi cerobong asap dari atap Kapel Sistina.
Cerebong asap ini merupakan sebuah tanda atas belum atau sudah terpilihnya Paus baru. Jika asap hitam yang keluar maka belum ada Paus baru yang terpilih. Namun, jika asap putih, itu artinya Paus baru telah terpilih.
Lantaran asap hitam keluar pada konklaf putaran pertama, otomatis konklaf masih terus berlanjut di hari kedua Kamis 8 Mei 2025.
Konklaf 2025 ini melanjutkan tradisi yang dimulai sejak tahun 1492, ketika Kapel Sistina menyelenggarakan pemilihan paus pertama di tahun yang sama ketika Christopher Columbus mencapai Amerika.
Meskipun proses pemilihan paus pernah berlangsung selama bertahun-tahun, seperti pada pertengahan 1200-an, pemilihan umum baru-baru ini berjalan cepat. Pada 2013, Fransiskus terpilih setelah lima kali pemungutan suara selama dua hari.
Adapun konklaf 2025 digelar usai wafatnya  Paus Fransiskus pada 21 April di usia 88 tahun.
Gereja Katolik saat ini masih terus menanti siapa penerus tahta tertingginya pasca meninggal dunia Paus Fransiskus.
Discussion about this post