Suaranusantara.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat yang dikuasai oleh Partai Republik berencana untuk memulai penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Sidang komite pertama terkait penyelidikan ini dijadwalkan pada tanggal 28 September. Komite Pengawas DPR yang dipimpin oleh perwakilan Partai Republik, James Comer, akan menjelajahi pertanyaan konstitusional dan hukum terkait pemakzulan dalam sidang tersebut.
Baca Juga : Prabowo Subianto Putuskan Mencoret Bacaleg Mantan Terpidana Korupsi dari Partai Gerindra
Sidang juga akan mencakup penyelidikan terhadap catatan keuangan dan bisnis Hunter Biden, putra Presiden Biden, serta saudara laki-laki Joe Biden, James Biden.
Sebelumnya, Partai Republik telah menuduh Presiden Biden memanfaatkan bisnis Hunter, terutama selama masa jabatannya sebagai wakil presiden dari tahun 2009 hingga 2017. Meskipun demikian, hingga saat ini DPR belum mempublikasikan bukti konkret terkait tuduhan tersebut, dan Presiden Biden telah membantahnya.
Ketua DPR AS, Kevin McCarthy, membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Biden setelah melakukan investigasi terhadap bisnis milik Hunter Biden. McCarthy mengklaim memiliki bukti yang kuat terkait dugaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh keluarga Biden selama masa jabatan Biden sebagai wakil presiden di bawah kepemimpinan Barack Obama.
Baca Juga : Once Mekel Dukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden, Ini Alasannya
Pengumuman penyelidikan pemakzulan ini diumumkan oleh McCarthy setelah mendapat tekanan dari anggota parlemen sayap kanan yang merasa tidak puas dengan Partai Demokrat yang saat ini menguasai DPR AS.
Pada tahun 2019 dan 2021, DPR AS sebelumnya juga melakukan penyelidikan pemakzulan terhadap Donald Trump dari Partai Republik, namun Trump berhasil lolos dari kedua upaya pemakzulan tersebut.(kml)
Discussion about this post