SuaraNusantara.com – Mata silinder merujuk pada kondisi refraktif pada mata yang disebut astigmatisme.
Astigmatisme adalah gangguan penglihatan yang terjadi ketika kornea atau lensa mata tidak memiliki permukaan yang merata, sehingga menyebabkan cahaya yang masuk ke mata dipantulkan secara tidak merata.
Normalnya, permukaan kornea dan lensa mata memiliki bentuk bola yang merata, sehingga cahaya yang masuk dapat difokuskan dengan baik pada retina, lapisan di bagian belakang mata yang mengandung sel-sel fotoreseptor.
Namun, pada astigmatisme, kornea atau lensa mata memiliki bentuk lebih seperti bola sepak (silinder), yang menyebabkan cahaya dipantulkan pada dua titik fokus yang berbeda.
Akibatnya, penderita astigmatisme mengalami penglihatan kabur dan buram, baik pada objek jarak dekat maupun jauh.
Tergantung pada tingkat keparahan dan jenis astigmatisme yang diderita, seseorang mungkin juga mengalami gejala lain seperti sakit kepala, perasaan tidak nyaman di mata, dan sulit melihat pada malam hari.
Astigmatisme dapat diatasi dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak yang dirancang khusus untuk mengkoreksi kelainan penglihatan ini.
Lensa yang digunakan untuk mengatasi mata silinder memiliki tambahan kekuatan silinder pada resepnya, yang membantu menyelaraskan cahaya dan menciptakan titik fokus yang jelas pada retina.
Dalam beberapa kasus, operasi refraktif seperti LASIK juga dapat dipertimbangkan untuk mengkoreksi astigmatisme dengan mengubah bentuk kornea.
Jika Anda mengalami gejala penglihatan kabur atau merasa ada masalah dengan mata Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata atau optometris untuk pemeriksaan dan diagnosis yang akurat. (Alief)
Discussion about this post