Jakarta-SuaraNusantara
Sejak tahun 2015 program Nusantara Sehat (NS) berjalan. Untuk mengetahui apa saja capaian yang berhasil didapat tim NS, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI melakukan evaluasi kualitatif sebagai bentuk monitoring.
Evaluasi dilakukan pada tim NS batch 1 dan 2 yang terdiri dari 120 tim yang ditempatkan di 120 puskesmas di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
“Meski monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara kualitatif, secara umum tim NS mampu menjadi agen perubahan, membuat puskesmas lebih baik dalam pelayanan di gedung dan di luar gedung, misalnya penyuluhan dan sebagainya. Kemudian, kinerja puskesmas juga jadi lebih baik,” kata Kepala Balitbangkes Kemenkes RI dr Siswanto, MHP, DTM di gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kemudian, hasil capaian tim NS menunjukkan terjadinya peningkatan pada kesehatan masyarakat di berbagai bidang di masing-masing daerah. Misalnya, angka kejadian diare turun sampai 80 persen di Puskesmas Empanang, Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Lalu, pasien kusta  jadi lebih terdata dan terjadi peningkatan kepatuhan minum obat yang mencapai 89,47 persen di Puskesmas Morotai, Maluku Utara.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kemenkes RI, drg Usman Sumantri MSc mengatakan selama dua tahun pertama, tim NS berhasil mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masing-masing daerah
“Misalnya, pembinaan pengelolaan lombah medis, manajemen pelayanan kesehatan yang lebih terstruktur, dan pelatihan medis bagi sebagian besar kader posyandu yang dilakukan di beberapa puskesmas di Kalbar, Maluku Barat Daya, Maluku Utara, dan Papua,” kata drg Usman.
Selama ini, satu tim NS terdiri dari 5 sampai 9 orang yang terdiri dari profesi dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.
Sejak tahun 2015 sampai 2016, Â ada 1.422 tenaga kesehatan yang terdiri dari 251 tim ditempatkan di 251 Puskesmas di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Di tahun 2017 ditargetkan ada 188 tim NS yang ditempatkan di DTPK dan DBK. (fajar)