Suaranusantara.com – Varises adalah kondisi di mana pembuluh darah vena membengkak dan menonjol di permukaan kulit.
Varises biasanya terjadi di kaki, tetapi juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya seperti tangan, perut, dan wajah.
Varises tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa menimbulkan komplikasi kesehatan yang serius.
Namun, masih banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang penyebab, gejala, dan pengobatan varises. Apa saja mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui tentang varises? Simak ulasan berikut ini.
Mitos: Varises disebabkan oleh terlalu lama duduk atau berdiri
Fakta: Varises disebabkan oleh kerusakan katup di dalam pembuluh darah vena yang mengalirkan darah ke jantung. Katup ini berfungsi untuk mencegah darah mengalir kembali ke organ.
Jika katup ini rusak, darah akan terkumpul di pembuluh darah dan membuatnya membengkak. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan kerusakan katup antara lain adalah usia, kehamilan, obesitas, genetik, dan riwayat keluarga.
Memang, kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama bisa memperburuk varises, karena menambah tekanan pada pembuluh darah vena. Namun, hal ini bukan penyebab utama varises.
Untuk mencegah varises, sebaiknya Anda menggerakkan kaki secara teratur, mengangkat kaki saat beristirahat, dan menghindari pakaian atau sepatu yang terlalu ketat.
Mitos: Varises hanya dialami oleh wanita
Fakta: Varises bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, wanita memang lebih rentan terkena varises, karena perubahan hormon yang terjadi saat menstruasi, kehamilan, dan menopause.
Hormon estrogen dan progesteron bisa melemahkan katup dan dinding pembuluh darah vena, sehingga meningkatkan risiko varises.
Selain itu, wanita juga lebih sering menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau suntik KB, yang bisa mempengaruhi pembuluh darah vena.
Wanita juga cenderung lebih peduli dengan penampilan, sehingga lebih mudah menyadari adanya varises di kaki atau bagian tubuh lainnya.
Mitos: Varises hanya mengganggu penampilan, bukan kesehatan
Fakta: Varises bukan hanya masalah estetika, tetapi juga kesehatan. Jika dibiarkan, varises bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya, seperti flebitis, trombosis vena dalam, dan ulkus vena.
Flebitis adalah peradangan pada pembuluh darah vena yang bisa menyebabkan nyeri, bengkak, kemerahan, dan panas di area yang terkena.
Trombosis vena dalam adalah pembekuan darah di dalam pembuluh darah vena yang bisa menyumbat aliran darah dan menimbulkan gejala seperti nyeri, bengkak, kemerahan, dan panas di kaki.
Jika gumpalan darah ini lepas dan bergerak ke paru-paru, bisa menyebabkan emboli paru, yaitu kondisi yang mengancam jiwa.
Ulkus vena adalah luka terbuka yang sulit sembuh di kaki akibat tekanan darah yang tinggi di pembuluh darah vena.
Mitos: Varises hanya bisa diobati dengan operasi
Fakta: Varises bisa diobati dengan berbagai cara, tergantung pada tingkat keparahan, lokasi, dan gejala yang dialami. Operasi adalah salah satu pilihan pengobatan, tetapi bukan satu-satunya.
Operasi biasanya dilakukan untuk varises yang besar, menonjol, dan menyebabkan gejala yang mengganggu.
Operasi varises bisa berupa pengangkatan pembuluh darah vena yang rusak, atau penyuntikan cairan yang membuat pembuluh darah vena mengempis dan menghilang.
Selain operasi, ada juga pengobatan lain yang bisa dilakukan untuk varises, seperti skleroterapi, terapi laser, ablasio radiofrekuensi, dan terapi uap.
Semua pengobatan ini bertujuan untuk menutup atau menghancurkan pembuluh darah vena yang bermasalah, sehingga darah bisa dialirkan ke pembuluh darah vena yang sehat.
Pengobatan varises juga bisa dilakukan dengan cara konservatif, yaitu tanpa tindakan invasif. Cara ini meliputi penggunaan kompresi, obat-obatan, dan perubahan gaya hidup.
Kompresi adalah penggunaan kaus kaki atau stoking khusus yang memberikan tekanan pada kaki untuk membantu aliran darah.
Obat-obatan adalah penggunaan obat anti-inflamasi, anti-koagulan, atau obat herbal untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan risiko komplikasi. Perubahan gaya hidup adalah pengaturan pola makan, olahraga, berat badan, dan kebiasaan sehari-hari untuk mencegah atau memperbaiki varises.
Mitos: Varises tidak bisa dicegah
Fakta: Varises bisa dicegah dengan cara-cara sederhana, seperti berikut ini:
- Menggerakkan kaki secara teratur, terutama jika Anda harus duduk atau berdiri dalam waktu lama. Anda bisa melakukan peregangan, berjalan-jalan, atau mengangkat kaki setiap beberapa jam sekali.
- Menghindari pakaian atau sepatu yang terlalu ketat, karena bisa menghambat aliran darah di kaki.
- Mengurangi asupan garam, karena bisa menyebabkan retensi cairan dan bengkak di kaki.
- Menjaga berat badan ideal, karena kelebihan berat badan bisa menambah tekanan pada pembuluh darah vena.
- Mengonsumsi makanan yang kaya serat, vitamin C, dan flavonoid, karena bisa membantu kesehatan pembuluh darah dan mengurangi peradangan.
- Berhenti merokok, karena rokok bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko trombosis.
Itulah beberapa mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui tentang varises. Semoga berita ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Jika Anda mengalami varises atau gejala-gejala yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Discussion about this post