Suaranusantara.com- Banyak orang menganggap rematik dan asam urat sebagai kondisi yang sama karena keduanya menyebabkan nyeri pada persendian.
Namun, ternyata kedua penyakit rematik dan asam urat ini sangat berbeda, baik dari penyebab hingga gejala yang ditimbulkannya. Mengetahui perbedaannya sangat penting agar pengobatan yang tepat dapat diterapkan.
Menurut Medical News Today, rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan synovial pada sendi, menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan. Umumnya, rematik menyerang sendi di tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut, serta bisa merusak sendi jika tidak diobati.
Di sisi lain, asam urat bukan termasuk penyakit autoimun. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah, yang bisa dipicu oleh konsumsi makanan tertentu yang kaya purin seperti daging merah, makanan laut, dan alkohol. Asam urat yang berlebihan kemudian membentuk kristal di persendian, yang memicu nyeri dan peradangan, terutama pada sendi jempol kaki.
Meskipun keduanya menyebabkan nyeri sendi dan peradangan, rematik lebih berdampak pada seluruh tubuh dan bisa merusak organ lain seperti jantung dan paru-paru. Sebaliknya, asam urat umumnya hanya mempengaruhi sendi tertentu dan tidak menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Gejala rematik meliputi kelelahan, demam, nyeri di beberapa sendi, kekakuan di kedua sisi tubuh, serta penurunan berat badan. Sementara itu, gejala asam urat sering kali meliputi pembengkakan, nyeri tekan, rasa hangat, dan gerakan tubuh yang terbatas, terutama di area sendi yang terkena kristal asam urat.
Discussion about this post