Suaranusantara.com – Acara Workshop Anatomy Cadaver Dissection atau workshop bedah mayat untuk pendidikan kedokteran yang baru saja digelar di Gedung Fakultas Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Kamis – Jumat (5-6/12/2024), berlangsung sukses.
World President of International Seminar and Workshop in Aesthetic Madecine, Prof DR dr Teguh Tanu Widjaja, M.Biomed (AAM), mengaku bersyukur akan hal tersebut.
Sebab, workshop yang dihadiri peserta dari dalam dan luar negeri ini merupakan salah satu konferensi estetika medis terbesar di dunia yang digelar dalam acara I-SWAM 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
“Kami bersyukur workshop yang digelar pada Kamis dan Jumat berlangsung sukses,” kata dr Teguh, Jumat (6/12/2024).
“Pertama kali dalam sejarah Indonesia, kami dapat menggunakan cadaver kualitas yang sangat fresh, sangat mirip dengan susunan jaringan di bawah kulit seperti manusia hidup,” tambah dr Teguh.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, negara asal para peserta yakni Paraguay, Argentina, Equador, Malaysia, Albania, Amerika Serikat, Brazil, dan Vietnam.
“Selain pesertanya, yang penting adalah speakernya. Mereka benar-benar melakukan live demo yang mendapatkan regulasi dari Kementerian Kesehatan,” ucap dr Teguh.
Sementara, perwakilan Kemenkes RI, Azwan Usman, selaku Direktur Fasilitas Kesehatan Masyarakat mengaku terkesan dengan antusiasme peserta, terutama dari luar negeri.
“Saya juga kaget bahwa mereka sangat antusias, apalagi peserta dari luar negeri. Begitu juga cadaver yang digunakan sangat fresh, seperti manusia hidup,” ungkapnya.
Diketahui, gelaran I-SWAM 2024 merupakan salah satu konferensi estetika medis terbesar di dunia yang berlangsung selama tiga hari, mulai 6-8 Desember 2024, di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Tahun ini, iSWAM melibatkan lebih dari 5.000 dokter dari 35 negara, 200 pembicara internasional, dan 20.000 peserta.
“Kegiatan iSWAM tahun ini adalah event yang sudah ke-15 kalinya dan akan terus berlanjut. Para dokter kecantikan tidak perlu belajar jauh-jauh, cukup di Indonesia. Para trainer bahkan baru pertama kali ke Indonesia. Mereka akan mengenal Indonesia itu seperti apa. Jadi ada dampak pariwisatanya,” jelas Dr. Hendry Hartono, selaku President/Sekjen World iSWAM.
Discussion about this post