Suaranusantara.com- Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi menanggapi soal isu politik terkait adanya matahari kembar.
Matahari kembar menyeruak lantaran buntut pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto yang menyambangi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah.
Adapun pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di Solo lantaran dalam rangka silaturahmi Idulfitri 1446 H.
Jokowi menegaskan bahwa tidak ada matahari kembar, presiden cuma satu yakni Prabowo Subianto. Jokowi berujar dia tak lagi memegang kendali atas pemerintahan.
“Kan sudah saya sampaikan bolak-balik, tidak ada matahari kembar. Matahari itu hanya satu, yaitu Presiden Prabowo Subianto,” ujar Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang 22 April 2025.
Hal tersebut sekaligus menampik tudingan dirinya masih mengambil pengaruh politiknya pasca lengser dari kursi Presiden.
Adapun, pada Kamis 17 April 2025 Jokowi di kediamannya di Solo Jawa Tengah menerima tamu para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimen) Polri.
Hal itu terlihat dari akun media sosial Instagram @sespimmen65 yang memperlihatkan aktifitas saat tiba di kediaman Jokowi.
Lalu terdapat unggahan yang di mana memperlihatkan pertemuan antara Sespimmen Polri dan Jokowi yang berlangsung di meja panjang di kediaman pribadinya di Solo.
Sayang, unggahan tersebut dihapus. Namun, unggahan itu dibagikan ulang oleh media sosial @duniahariini17.
Tentunya pertemuan dengan Sespimmen Polri menyita perhatian khalayak mengingat Jokowi bukan lagi menjabat sebagai Presiden RI.
Bukan cuma para peserta Sespimmen Polri saja, para menteri di Kabinet Merah Putih (KMP) juga turut menyambangi kediaman Jokowi.
Para menteri tersebut sebagian temui Jokowi disaat Presiden Prabowo tengah melakukan lawatan luar negeri.
Menteri yang menemui Jokowi tersebut merupakan Menteri yang pernah duduk di Kabinet pada era Jokowi seperti Menteri ESDM Bahli Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Lalu Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Discussion about this post