
Jakarta – SuaraNusantara
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut ada organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Indonesia yang hendak mengambil alih pemerintahan dan menganti dasar negara selain Pancasila.
“Ada ormas yang jelas ingin ambil alih pemerintahan dan ganti pancasila. Rekrutmen tebuka (maupun) tertutup dilakukan,” ujar Tjahjo, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Dia enggan menyebut secara rinci ormas mana yang berani ingin mengambil alih pemerintahan tersebut. Namun Tjahjo menekankan agar ormas-ormas yang ada cukup menjalankan ajaran agama masing-masing tanpa mencampuri urusan negara.
“Ormas Islam lakukan dangan baik ajaran Islam tapi jangan bawa-bawa negara,” tegasnya.
Sebab Indonesia, menurut Bekas Sekjen PDI Perjuangan itu, sudah memiliki dasar negara yang kuat dan final, yaitu NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
Dikatakan Tjahjo, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto sudah menyisir organisasi masyarakat yang hidup di Indonesia namun terindikasi memiliki ideologi selain Pancasila dan UUD 45.
“Akhir-akhir ini Menkopolhukam mau membubarkan ormas ini (Hizbut Tahrir Indonesia). Kampus-kampus ditertibkan. Rektor yang kasih kesempatan buat ormas untuk mahasiswa di kampus. Ini makanya kita perlu konsolidasi. Masyarakat kita begitu pekanya,” jelas Tjahjo.
Diketahui, Menkopolhukam Wiranto kembali menggelar jumpa pers terkait dengan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia di Kantornya, Jumat (12/5/2017) lalu. Dia menegaskan HTI mengancam kedaulatan negara.
Wiranto mengungkapkan, aktivitas yang mengancam kedaulatan negara itu bisa dilihat dan diamati langsung dari kegiatan-kegiatan HTI di lapangan. Gerakan politik HTI, sambung dia, mengusung ideologi khilafah.
Penulis: Has