Kota Tangerang – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk gelaran tari dengan penari warga binaan terbanyak dengan total 200.000 warga binaan dan petugas lapas di seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut dipusatkan di Lapas Klas I Tangerang, Jalan Veteran, Kecamatan Babakan, Kota Tangerang, Kamis (15/8/2019).
Para warga binaan menarikan tarian kolosal Indonesia Bekerja dengan diiringi lagu Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya.
Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami mengatakan, pemecahan rekor tersebut merupakan salah satu bentuk publikasi akan adanya pembinaan kepribadian di dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan (Lapas).
“Kegiatan ini menjadi publikasi sebagian kecil dari hasil pembinaan kepribadian dan juga ingin mensosialisasikan apa saja yang sudah dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan,” ujar Sri.
Selama proses menari, para warga binaan yang mayoritas laki-laki tersebut antusias mengikuti gerakan instruktur tari yang juga merupakan warga binaan di Lapas Klas I Jakarta. Dengan mengenakan baju merah dan putih, para warga binaan dengan energik dan semangat bergoyang mengikuti alur musik.
“Untuk lagunya sendiri ini merupakan ciptaan saya, di mana isinya juga mengajak untuk melakukan perubahan dan semangat untuk bekerja dan berkontribusi untuk bangsa, sementara koreografi dibuat oleh dua warga binaan (WBP) wanita,” jelas Sri.
Ia berharap, pemecahan Rekor MURI menjadi salah satu kenangan manis bagi para WBP yang berada di seluruh lapas di Indonesia, dan membuat perubahan menjadi pribadi yang lebih baik saat selesai menjalani masa hukuman.
“Semangat seluruh peserta dilatarbelakangi perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-74 dan memberikan kenangan manis dalam keikutsertaan warga binaan pada kegiatan ini di seluruh lapas di Indonesia,” tutur Sri.
Sementara itu, Kepala Lapas Klas I Tangerang Abdul Hany mengatakan, untuk di Lapas yang dipimpinnya tersebut, terdapat sekira 1.500 warga binaan yang ikut serta.
“Kami ditunjuk pimpinan, kenapa? karena lapas ini lapas klas 1 dan areal untuk kegiatan ini cukup luas karena ada lapangan bola, tadi kita saksikan hampir 1.500 tumplek pada posisi saat ini, di mana petugas dan warga binaan bersatu,” katanya.(aul/and)
Discussion about this post