
Jakarta – SuaraNusantara
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dijadwalkan tiba di Pulau Nias, Minggu (7/8/2016) sekitar pukul 16.10 WIB, untuk meninjau langsung kondisi Bandara Binaka dan Pelabuhan Roro Siwalubanua di Gunungsitoli. Informasi itu diterima SuaraNusantara dari Ajudan Menteri Perhubungan, Arif Simamora, Sabtu (6/8/2016) kemarin.
Namun Budi rupanya tidak sendiri. Dia akan ditemani pejabat eselon 1 di lingkungan Kementerian Perhubungan, yaitu Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo, Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono dan staf khusus menteri. Bersama rombongan, ikut pula Menteri BUMN Rini Soemarno.
Dari informasi yang diterima, rombongan menteri bertolak dari Jakarta menuju Medan untuk sebuah kunjungan kerja. Dari sana, rombongan akan menyempatkan diri melakukan kunjungan singkat ke Pulau Nias.
“Kebetulan saya ada jadwal kunjungan kerja bersama Menteri BUMN ke Medan, jadi bisa singgah ke untuk melihat langsung bandara dan pelabuhan di sana (Pulau Nias),” tutur Budi Karya Sumadi.
Kunjungan menteri perhubungan ini merupakan hasil dari pertemuannya dengan lima kepala daerah se-Kepulauan Nias di kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis (4/8/2016) silam.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) dan juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Nias Yasonna H. Laoly itu dibicarakan beberapa hal penting guna mendukung pembangunan sektor pariwisata di Pulau Nias, antara lain penambahan panjang landasan dan luas parkir pesawat Bandara Binaka serta kondisi Pelabuhan Roro Siwalubanua yang memerlukan perbaikan segera.
“Idealnya kita perlu memperpanjang landasan Bandara Binaka hingga 2.600 meter, supaya bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti boeing,” ujar Yasonna H. Laoly, dalam pertemuan tersebut.
Sementara Ketua Umum HIMNI, Marinus Gea, meminta penambahan luas untuk parkir pesawat, perbaikan Pelabuhan Roro Siwalubanua, serta meminta dukungan Kementerian Perhubungan terkait event Pesta Ya’ahowu bulan September mendatang.
“Kiranya Kementerian Perhubungan dapat mengirimkan sarana angkutan darat berupa bus ¾ yang mungkin ada di Kota Medan atau daerah lain yang dekat dengan Pulau Nias. Sebab bus yang dapat digunakan saat ini di Pulau Nias ada 2 bus milik Pemkab Nias Utara, 1 bus dari Nias Selatan dan 1 bus dari Kota Gunungsitoli. Ada 2 bus lagi milik TNI AL yang mungkin dapat digunakan selama acara, tapi hal itu belum dirundingkan dengan pihak TNI AL,” katanya. (Mario/Eka)