Suara Nusantara.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan melakukan operasi pasar (OP) dalam mengantisipasi kenaikan harga beras menjelang bulan Ramadan.
Saat ini harga komoditas penting di Indonesia tersebut mulai merangkak naik. Terpantau misanya di Pasar Induk Rau, Kota Serang yang sudah naik sekitar 20 persen.
“Insya Allah menjelang bulan Ramadan kita operasi pasar. Karena di Pasar Rau itu harga (beras) sudah naik,” kata Pj Sekda Banten, M. Tranggono kepada wartawan, di KP3B, Kota Serang, Kamis (9/2/2023).
Tranggono menyebut, stok beras yang dimiliki Pemprov Banten untuk tahun ini aman. Melalui Dana Insentif Khusus (DID), pemprov sudah mengalokasi anggaran untuk membeli 2.400 ton beras.
“Ribuan ton beras itu untuk cadangan dan bagian dari pengendalian inflasi bahan pangan,” ucap Tranggono.
Dengan cadangan yang dimiliki, sambung Tranggono, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan beras di Banten. Kata dia, beras cadangan yang tersedia berbeda dengan cadangan milik Pemerintah Pusat.
“Kita sudah mempersiapkan dengan baik, Bulog maupun Dinas Pertanian. Nanti cadangan beras ini akan kita distribusikan kepada masyarakat yang kurang mampu,” kata Tranggono.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asetr Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dwiyanti mengungkap, DID yang diterima Pemprov Banten pada tahun 2022 sebesar Rp46.276.463.000.
Kata Rina, DID dibagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama dianggarkan untuk bidang pendidikan sebesar Rp1.725.000.000 dan bidang kesehatan Rp13.762.302.000. Sementara pada tahap kedua dan ketiga sebesar Rp30.789.161.000.
“Untuk bidang sosial Rp2.205.000.000. Seperti penanganan dampak inflasi untuk bidang pangan pengadaan beras Rp28.584.161.000,” katanya.(Def)
Discussion about this post