SuaraNusantara.com – Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengajak juru kampanye (jurkam) muda pemenangan Ganjar Pranowo agar bersosialisasi dengan riang gembira dan penuh cinta. Ia sampaikan dalam penutupan pelatihan Jurkam Ganjar di Jakarta Pusat.
Kegiatan pelatihan jurkam Ganjar digelar di Inews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023). Acara itu dihadiri tokoh politik antara lain
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Andika Perkasa, dan Ketua Umum KADIN Arsjad Rasjid. Selain itu hadir juga
Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris.
Pelatihan Jurkam Ganjar dihadiri ratusan anak muda dari partai politik PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Selain itu ada juga organisasi sukarelawan dan pendukung Ganjar Pranowo.
“Kita ini perlu membangun pemilu yang akan datang itu dengan fun, gembira, saling menyayangi, saling mencintai, intinya adalah kita bersaing untuk bersanding nantinya, bukan untuk memecah belah kita,” kata Puan.
Puan mengungkap tugas Jurkam Ganjar untuk lawan isu politik identitas. Lantaran dikhawatirkan dapat memecah belah anak bangsa.
“Bikin pesta demokrasi lima tahunan kita gembira, saling bahagia,” kata dia.
Puan mengungkap isu penundaan pemilu yang sempat jadi headline di media tanah air. Belakangan diungkap Puan ada tarik ulur untuk pelaksanaan konstelasi pemilu.
“Karena semangat ingin pemilu yang menggembirakan, maka dipilihkan tanggal 14 Februari yang dikenal dengan Hari Valentine. Bukan Hari Valentinenya, (tapi penakanannya itu adalah) Hari Kasih Sayangnya. Saat pencoblosan itu kita saling menyayangi, menghargai, dan menghormati,” kata Puan.
Puan mengatakan dalam pesta demokrasi rakyat punya hak memilih pemimpin. Karena itu adanya perbedaan-perbedaan pendapat harus disikapi dengan baik.
“Masuk TPS itu gratis. Bisa pilih a,b, dan c. Jangan di TPS itu berantam. Bahkan sampai adik, kakak, satu keluarga, saudara, satu grup bisa berantam. Hanya karena beda pilihan,” jelas Puan.
Selain itu Puan juga meminta jurkam Ganjar yang masih muda untuk bersuara dengan data. Karena data yang digunakan dapat melawan hoax.
“Kalau kita mau bicara tentang suatu hal, kita harus punya datanya. Kedua berani harus dikonfrontasi kalau kemudian pihak sebelah sana mempertanyakan ini benar atau enggak, kita harus punya data yang tepat,” tutup Puan.(edw).
Discussion about this post