SuaraNusantara.com-Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjamin pasokan beras tersedia di pasar dengan harga terjangkau melalui Operasi Pasar. Dalam kunjungannya ke Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah, Mendag Zulkifli Hasan bersama pejabat daerah setempat menyatakan komitmen Pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras.
Komitmen Terhadap Harga Terjangkau
Mendag Zulkifli Hasan menekankan upaya Pemerintah dalam mendukung ketersediaan beras dengan harga terjangkau. Ia mengatakan, “Pemerintah berusaha keras, jangan sampai rakyat susah karena kenaikan harga beras. Untuk itu, Pemerintah terus melakukan Operasi Pasar.” Melalui Operasi Pasar, harga beras diharapkan tetap terkendali.
Bantuan Pangan dan Program SPHP
Mendag mengungkapkan bahwa Pemerintah memberikan Bantuan Pangan berupa beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan masing-masing menerima 10 kg beras. Selain itu, masyarakat dapat membeli beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras yang disediakan oleh Perum Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg untuk wilayah I, termasuk wilayah Jawa.
Baca Juga:Â OJK dan Pihak Terkait Bersama-sama Susun Standar Kompetensi untuk Pasar Modal
Pantauan Harga Barang Kebutuhan Pokok
Mendag juga melakukan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Legi. Ia menyatakan bahwa harga bapok, khususnya beras, di Pasar Legi sangat terjangkau dan pasokannya cukup. Mendag menuturkan, “Harga bapok, khususnya di Pasar Legi cukup murah dan terjangkau. Harga beras sudah tidak naik. Pemerintah hadir untuk rakyat.”
Kenaikan Harga Beras dan Musim El Nino
Mendag Zulkifli Hasan mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi musim El Nino yang dapat memengaruhi produksi pangan dan harga pasar. Ia menyatakan bahwa mulai musim El Nino di Indonesia dapat memengaruhi harga dan pasokan di pasar tradisional.
“Jadi gini, ini sudah masuk El Nino. Jadi kalau saudara-saudara lihat di berita itu panasnya luar biasa. Sebagai contoh ASEAN seperti di negara Malaysia dan lainnya itu panasnya sangat luar biasa. Jadi El Nino ini sangat berpengaruh pada produksi pangan. Karena, ada beberapa komoditi yang sudah naik harganya.”
Baca Juga:Â Antisipasi Kenaikan Harga Beras Jelang Ramadan, Pemprov Banten Akan Operasi Pasar
Mendag Zulkifli Hasan menambahkan bahwa produksi pangan di negara-negara barat seperti Eropa dan Amerika Latin berangsur membaik, sedangkan di Asia seperti India dan Tiongkok, cuaca sedang panas sekali. Fenomena El Nino dapat memicu kekeringan di wilayah Indonesia dan berpengaruh pada kondisi pangan secara global.
Discussion about this post