Jakarta-SuaraNusantara
Ratusan ribu para pengunjung memadati lokasi wisata Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, jelang pergantian tahun, Sabtu (31/12/2016).
Banyak diantara mereka sejak sore sudah menyiapkan berbagai hal untuk merayakan malam Tahun Baru di Ancol, seperti terompet dan kembang api. Bahkan, sebagian masyarakat juga ada yang menyiapkan tenda untuk menginap di Ancol.
Tingginya minat warga Jakarta untuk menghabiskan malam terakhir tahun 2016 di Ancol menyebabkan kemacetan parah. Terlihat, dua kilometer menuju pintu masuk barat Ancol sudah tak bisa dilewati. Mulai dari Jalan Lodan, Jakarta Utara, antrean panjang mobil pengunjung sama sekali tak bergerak.
Penuhnya areal parkir di dalam kawasan Ancol turut menambah kemacetan. Apalagi, sepeda motor kemudian tak diperbolehkan memasuki kawasan Ancol untuk mengurangi kepadatan. Ribuan sepeda motor terpaksa parkir di trotoar jalan.
Sebelumnya Direktur Rekreasi Taman Impian Jaya Ancol, Teuku Sahir Sahali mengatakan, pihaknya menerapkan sistem sentral parkir guna menunjang kenyamanan pengunjung. Sistem sentral parkir tersebut akan diberlakukan mulai Sabtu 31 Desember 2016 pukul 05.00 WIB hingga 1 Januari 2017 pukul 24.00 WIB.
“Dengan target pengunjung sebesar 270 ribu orang pada malam pergantian tahun, kami harus mempersiapkan yang terbaik dengan penambahan durasi sistem sentral parkir serta aramada bus wara-wiri agar semua pengunjung dapat menikmati malam pergantian tahun dengan nyaman dan gembira,” ujar Teuku Sahir Sahali.
Guna mempermudah pengunjung yang berjalan kaki memasuki atau keluar dari kawasan Ancol, manajemen menyiapkan 208 unit kendaraan Wara-Wiri yang terdiri dari 200 unit berkapasitas 25 dan 54 orang serta 8 kendaraan khusus penyandang disabilitas. Seluruh fasilitas tersebut disediakan gratis hingga pukul 04.00 WIB 01 Januari 2017.
Sayangnya, mobil wara-wiri yang disediakan pihak Ancol, tak mampu menampung lonjakan pengunjung. Akhirnya warga lebih memilih untuk berjalan kaki dari satu panggung hiburan ke panggung lainnya.
“Bus wara-wiri selalu penuh, harus rebutan untuk menaikinya,” kata Elis Nuraini, pengunjung kawasan Ancol asal Desa Palasari Hilir, Parung Kuda, Sukabumi, yang sengaja berkunjung ke rumah saudaranya di Jatinegara, Jakarta Timur, supaya bisa menikmati malam pergantian tahun di ibu kota.
Tepat di detik pergantian tahun, berbagai ukuran kembang api pun dinyalakan. Teriakan gembira dari ratusan ribu orang bergemuruh meramaikan kemeriahan dalam menyambut Tahun Baru 2017.
Bukan hanya di Ancol. Di kawasan Monas pada Sabtu (31/12/2016) kemarin juga dipadati pengunjung. Semakin malam kawasan ini semakin ramai. Bahkan, petugas terpaksa menutup gerbang masuk kendaraan di area parkir IRTI Monas.
Namun tidak terlihat adanya pertunjukan atau hiburan khusus seperti musik. Suasana di dalam kawasan Monas juga lebih tertib dari pedagang kaki lima (PKL).
Pengunjung Monas yang hendak jajan atau berbelanja diarahkan ke pintu masuk Monas Lenggang Jakarta. Di sana disediakan berbagai jualan bagi pengunjung mulai dari makanan, minuman, pakaian, berbagai souvenir dan asesoris, dan toilet.
Saat waktu menunjukan pukul 23.50 WIB. Warga yang semula hanya duduk-duduk sambil berbincang dengan keluarga atau rekan mulai berdiri.
Sambil berdiri, mereka saling bersahutan meniupkan terompet yang mereka bawa. Dentuman kembang api satu per satu mulai menghiasi kawasan Monas.
Memasuki pukul 00.00 WIB, suasana semakin gegap gempita. Suara terompet semakin keras terdengar. Letupan kembang api dari luar kawasan Monas pun menderu. (Tim)