Suaranusantara.com- Presiden Jokowi, usai menghadiri peresmian revitalisasi Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang di Kota Kupang, NTT pada Rabu (06/12/2023) pagi, menekankan pentingnya tidak hanya menggunakan rumah ibadah untuk aktivitas keagamaan, melainkan juga sebagai sarana untuk kegiatan sosial dan komunitas lainnya.
Dia menyarankan penggunaan ruang gereja untuk memfasilitasi dialog, memperkuat hubungan sosial, serta mempertahankan kesatuan dan persatuan dalam bangsa.
“Saya sedikit berpesan agar rumah ibadah yang berkapasitas 1.500 jemaat ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang lainnya, menyediakan ruang-ruang untuk membangun dialog, mempererat persaudaraan, mempererat kerukunan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Gereja Katedral Kupang direhabilitasi setelah terdampak oleh badai seroja yang melanda Kota Kupang. Renovasi dilakukan dengan menggunakan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Dengan anggaran dari APBN, Gereja Katedral ini dibangun [dan] direhabilitasi. Tadi waktu saya masuk, saya betul-betul terkagum-kagum, interior di dalam sangat-sangat bagus sekali, indah sekali,” ujarnya.
Presiden menekankan bahwa renovasi Gereja Katedral ini mencakup pembangunan secara menyeluruh, termasuk pembangunan struktur gereja yang lebih besar dibandingkan bangunan sebelumnya. Proyek rehabilitasi juga mencakup konstruksi sekretariat paroki, menara lonceng, ruang panel, dan genset.
“Hari ini kita betul-betul bisa melihat bersama-sama wajah baru Katedral Gereja Katolik Kristus Raja Katedral di Kupang ini yang megah, yang indah, yang tertata rapi. Gereja bersejarah yang menjadi bagian dari keberadaan Gereja Katolik di Kota Kupang,” tutupnya(red)
Discussion about this post