SuaraNusantara.com-Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan, mencerminkan tren yang sama yang terjadi di Singapura dalam beberapa waktu terakhir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan dua kasus kematian akibat positif Covid-19 pada bulan Desember 2023 di Jakarta, mengakhiri periode dua bulan tanpa laporan dampak fatal sejak Oktober-November.
“Kami menemukan dua kematian akibat positif Covid-19 pada bulan Desember 2023 setelah dua bulan berturut-turut tanpa laporan dampak fatal dari Covid-19,” ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, Senin 11 Desember 2023.
Ngabila menjelaskan bahwa pada periode 27 November hingga 3 Desember 2023, terdapat sekitar 80 kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, sekitar 90 persen pasien menunjukkan gejala ringan, sementara 10 persen sisanya mengalami gejala sedang dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga:Â Dinkes DKI Jakarta Temukan Dua Kematian COVID-19 di Desember
Varian virus yang mendominasi kasus Covid-19 saat ini adalah sub-varian Omicron, terutama EG.4 dan EG.5. Varian EG.5, yang juga dikenal sebagai Eris, telah diidentifikasi oleh WHO sebagai varian yang memerlukan kewaspadaan.
Berdasarkan data WHO hingga 7 Agustus 2023, Eris telah tersebar di 51 negara, termasuk Cina, Amerika Serikat, Republik Korea, Jepang, Kanada, Australia, Singapura, Inggris, Prancis, Portugal, dan Spanyol. Varian ini pertama kali terdeteksi di Cina pada Februari 2023 dan telah menyebar ke lebih dari 50 negara.
Meskipun dianggap lebih mudah menular daripada sub-varian Omicron sebelumnya, belum jelas apakah varian Eris lebih parah atau tidak. Penelitian menunjukkan bahwa Eris dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap daripada sub-varian Omicron sebelumnya, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.
Baca Juga:Â Dampak Fatal: Pengakhiran Kebijakan Zero COVID di China Berujung pada Hampir 2 Juta Kematian
Masyarakat diimbau untuk memperhatikan tanda-tanda yang dapat disebabkan oleh varian baru Covid-19, termasuk demam, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan perasa atau penciuman.
Discussion about this post