SuaraNusantara.com- Bambang Susantono selaku Kepala Otorita IKN kini tengah menjadi sorotan lantaran telah resmi mundur dari jabatannya per hari ini Senin 3 Juni 2024.
Adapun Bambang Susantono menjabat sebagai Kepala Otorita IKN sejak 22 Maret 2022 usai resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pengumuman pengunduran diri Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno melalui konferensi persnya pada Senin 3 Juni 2024 usai terbit Keppres pemberhentian dengan hormat terbit.
“Pak Presiden juga sudah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN. Pada hari ini telah terbit Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN,” kata Mensesneg Pratikno, yang mengumumkan pengunduran diri Bambang Susantono di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 3 Juni 2024.
Selain Bambang yang mundur, wakilnya Dhony Rahajoe juga ikut mengundurkan diri.
Keduanya kompak mundur dari jabatan mentereng di IKN tepat jelang dua bulan perayaan HUT RI ke-79 yang rencananya akan digelar di Ibu Kota Nusantara.
Lantas siapakah Bambang Susantono yang baru menjabat sebagai Kepala Otorita IKN 2 tahun lalu mengundurkan diri belum genap masa jabatannya berakhir 2027 mendatang?
Bambang sebelum menjabat sebagai Kepala Otorita IKN ternyata memiliki jabatan mentereng di Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB).
Bambang kala itu saat dilantik pada Maret 2022 lalu mengatakan dirinya dihubungi oleh Jokowi untuk menjadi penanggungjawab IKN yang berlokasi di Kalimantan Timur.
Sebelum menghubungi Bambang, Jokowi sempat mengungkapkan keinginannya bahwa yang menjabat sebagai Kepala Otorita IKN setidaknya harus berlatar arsitek.
“Paling tidak pernah memimpin daerah dan punya background arsitek,” kata Jokowi saat bertemu dengan beberapa pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 19 Januari 2022 lalu.
Bambang yang memiliki background atau latar belakang sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi, belum pernah sama sekali menjadi kepala daerah.
Bambang merupakan lulusan Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) kelahiran 4 November 1963.
Bambang berhasil menamatkan pendidikan S1 pada 1987.
Kemudian Bambang melanjutkan kembali pendidikannya di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat dan meraih gelar master tata kota dan wilayah pada 1996.
Dua tahun setelahnya, Bambang meraih gelar MSCE di bidang teknik transportasi pada universitas yang sama.
Kemudian, Bambang meraih gelar doktor di bidang perencanaan infrastruktur dari Universital California, Berkeley pada 2020.
Bambang memulai karirnya berawal dari pegawai negeri di Departemen Pekerjaan Umum
Lalu Bambang juga pernah menjadi Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) periode 2004 sampai 2010.
Di saat yang sama, dia juga berkecimpung di Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).
Bahkan Bambang juga sempat dipercaya sebagai Presiden Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia).
Tak hanya itu, dia pernah pula berkiprah di organisasi tingkat internasional dengan menjabat sebagai Vice President East Asia Society of Transportation Studies (EASTS).
Sampai saat ini, Bambang menjadi anggota Board of Trustees untuk The Southsouth North Foundation yang bergerak di bidang perubahan iklim dan lingkungan dengan kantor pusat di Johannesburg, Afrika Selatan.
Selain itu, Bambang juga pernah berkarir di pemerintahan.
Karena latar belakangnya itu, Bambang Susantono pernah berada di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Selama 2010-2014, Bambang Susantono didapuk sebagai Wakil Menteri Perhubungan mendampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Evert Ernest Mangindaan.
Lalu selama 1-20 Oktober 2014, dia dipercaya sebagai Pelaksana tugas (Plt) Menteri Perhubungan.
Sebab, EE Mangindaan mengundurkan diri usai terpilih sebagai anggota DPR RI 2014-2019.
Setelah 20 hari menjabat, Bambang Susantono lantas digantikan oleh Ignasius Jonan.
Dan terhitung sejak 2021 menjabat sebagai Komisaris Utama PT Garuda Tbk.
Selama berkarier, Bambang pernah mendapatkan sejumlah penghargaan, seperti Satyalencana Karya Satya, Satyalencana Wira Karya, dan Satyalencana.
*
Discussion about this post