Suaranusantara.com – Lazio akan berjuang keras untuk membalikkan keadaan saat menjamu Bodo/Glimt, dalam leg kedua perempat final Liga Europa di Stadio Olimpico, Jumat, 18 April 2025, pukul 02.00 WIB.
Kekalahan 0-2 pada leg pertama di Aspmyra membuat pasukan Marco Baroni menghadapi tugas berat di depan publik sendiri.
Bagi Bodo/Glimt, kemenangan itu membuka peluang besar untuk mencetak sejarah sebagai klub Norwegia pertama yang lolos ke semifinal kompetisi Eropa.
Luka Lama dari Aspmyra
Aspmyra memang dikenal sebagai tempat angker bagi klub-klub top Eropa. Setelah Roma yang dibantai 6-1 di sana pada 2021, giliran Lazio yang merasakan dinginnya kekalahan di lingkar Arktik.
Dua gol dari Ulrik Saltnes di babak kedua memberi keunggulan nyaman bagi Bodo/Glimt jelang lawatan ke Roma.
Secara statistik, peluang Lazio untuk membalikkan defisit dua gol tergolong tipis. Dari 15 kali kalah di leg pertama dalam sejarah Eropa, Biancocelesti hanya mampu membalikkan keadaan sebanyak tiga kali, terakhir saat melawan FCSB pada 2018.
Kepercayaan dari Kandang, Meski Sejarah Tak Berpihak
Meski sejarah tak berpihak, Lazio punya catatan kandang yang solid di Liga Europa. Mereka tidak terkalahkan dalam 13 laga terakhir di Olimpico dalam ajang ini sejak 2019, dan sukses keluar sebagai juara fase grup musim ini.
Sayangnya, kemenangan kandang di fase gugur Liga Europa belum mereka rasakan sejak 2018, tahun yang juga menjadi kali terakhir Lazio melaju ke semifinal Eropa usai menyingkirkan Red Bull Salzburg.
Hasil imbang 1-1 kontra Roma di Derby della Capitale akhir pekan lalu menjadi pemanasan yang lumayan, meski mereka kehilangan kemenangan karena gol spektakuler Matias Soule.
Rekor Tandang Buruk Bodo/Glimt di Italia
Performa luar biasa Bodo/Glimt di Eropa banyak ditopang hasil kandang mereka. Saat bertandang, mereka kerap kesulitan. Dalam enam lawatan ke Italia, mereka kalah lima kali, termasuk kekalahan telak 0-4 dari Roma di Olimpico pada 2022.
Secara total, Bodo hanya menang tiga kali di fase utama kompetisi Eropa, dan bahkan kekalahan tipis di Roma pun tetap cukup untuk membawa mereka ke semifinal.
Sejak Liga Europa berganti format, tim yang menang dua gol di leg pertama berhasil lolos sebanyak 94 ri total kasus, modal besar untuk kubu Norwegia.
Rotasi dan Kekuatan Tim
Lazio menghadapi krisis di sektor bek sayap. Nuno Tavares dan Patric absen karena cedera, sementara Luca Pellegrini tak terdaftar di skuad Liga Europa. Namun, Elseid Hysaj, Adam Marusic, dan Manuel Lazzari masih bisa diandalkan.
Nicolo Rovella yang absen di leg pertama akibat skorsing kini siap kembali memperkuat lini tengah.
Sementara itu, Bodo/Glimt datang tanpa sejumlah pemain inti, termasuk Gauter Vetti, Daniel Bassi, Syver Skiede, Jeppe Kjaer, dan Sondre Auklend.
Pelatih Kjetil Knutsen diprediksi tetap menurunkan susunan pemain yang sama seperti leg pertama, mengandalkan Saltnes yang punya rekor impresif: Bodo belum pernah kalah dalam 55 laga saat ia mencetak gol.
Prediksi Susunan Pemain
- Lazio (4-2-3-1):
Mandas; Marusic, Gila, Romagnoli, Hysaj; Guendouzi, Rovella; Isaksen, Pedro, Zaccagni; Castellanos - Bodo/Glimt (4-3-3):
Haikin; Sjovold, Bjortuft, Gundersen, Bjorkan; Evjen, Berg, Saltnes; Blomberg, Hogh, Hauge
Prediksi Skor: Lazio 2-1 Bodo/Glimt
Bodo/Glimt membawa keunggulan signifikan dari leg pertama, tapi mereka punya kelemahan saat bermain tandang.
Lazio punya kualitas untuk mengejar, namun mempertimbangkan sejarah dan konsistensi Bodo, Biancocelesti diprediksi menang tipis, namun gagal lolos karena kalah agregat.
Discussion about this post