suaranusantara.com – Hampir setahun Program Pelajar Tangerang Mengaji hadir dalam proses pembelajaran siswa selama di sekolah.
Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dikumandangkan setiap hari sebelum jam pelajaran dimulai.
Para siswa, selain diajak untuk membiasakan diri melafalkan ayat suci Al-Qur’an, juga dilatih untuk menghafal dan mengamalkannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengapresiasi peran para guru pendidikan Agama Islam pada masing-masing satuan pendidikan. Khususnya pada jenjang SD dan SMP Negeri.
Para tenaga pendidik tersebut menjaga konsistensinya dalam mencetak generasi Qur’ani, yaitu mereka yang cinta terhadap Al-Qur’an dengan melafalkan, menghafalkan dan mengamalkannya. Sesuai dengan ajaran dan anjuran dari Nabi Muhammad SAW.
“Kita hidup ini harus menjalankan apa yang dianjurkan oleh Rasulluah, bahwa kita hidup bukan hanya di dunia, tetapi ada akhirat yang menunggu kita,”
“Program Tangerang mengaji adalah salah satu jalan untuk kita membekali anak-anak kita dengan hafalan-hafalan yang baik, yaitu menghafal ayat suci Al-Qur’an,” jelas Jamaluddin kepada wartawan, Selasa 29 Oktober 2024.
Ketua PGRI Kota Tangerang itu menjelaskan, berkat keikhlasan dan keuletan para siswa dalam menghafal Al-Qur’an, pada Selasa 22 Oktober 2024 lalu, sebanyak 10.522 siswa dinyatakan sebagai hafidz atau penghafal Al- Qur’an dan menjalani prosesi wisuda.
Bahkan, jumlah tersebut menjadi yang terbanyak pada sebuah kota di Indonesia. Hingga diganjar apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Sebagai Rekor melaksanakan Wisuda Akbar Tahfidz Qur’an yang melibatkan 10.522 pelajar. Terdiri dari 8.022 siswa SD dan 2500 siswa SMP pada Peringatan Hari Santri, di Masjid Raya Al-A’zhom pada 22 Oktober lalu.
“Alhamdullilah wisuda akbar Tahfidz Qur’an Pelajar Tangerang tercatat sebagai Rekor baru yang melaksanakan wisuda Tahfidz Qur’an dikalangan pelajar terbanyak dari MURI,” ujar Jamaluddin, Selasa 29 Oktober 2024.
Dikatakan Jamal, ada sebanyak 8 kriteria atau jenis kemampuan dalam program Tahfidz siswa yang mengikuti prosesi wisuda.
Pertama, siswa yang tidak bisa membaca Al-Qur’an menjadi bisa; hafalan 10 surat pendek; hafalan 20 surat pendek; hafalan 30 surat pendek; hafalan 1 juz; hafalan 2 juz; hafalan 3 juz dan banazhor.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada para pengajar, yang dengan sabar membimbing dan mengajarkan Al-Qur’an kepada para pelajar kita,”
“Tentu saja, yang paling utama adalah kepada para wisudawan dan wisudawati yang dengan penuh ketekunan dan semangat berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an,” singkatnya.
Piagam penghargaan rekor dunia MURI tersebut diserahkan langsung oleh sang pendiri MURI, Jaya Suprana, kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin di dampingi beberapa pejabat Dinas Pendidikan Kota Tangerang.
“Alhamdulillah, lewat program Pelajar Tangerang Mengaji, semua terus belajar dan berkontribusi positif bagi Kota Tangerang,” tutur Pj Wali Kota, saat menerima piagam penghargaan di Galeri MURI Jakarta Utara, Selasa 29 Oktober 2024.
Sementara Asep Nasrullah tenaga Pendidik Agama Islam di SMP Negeri 33 mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dalam membangun karakter siswa.
“Program Pelajar Tangerang Mengaji adalah inovasi yang banyak diharapkan dari Dinas Pendidikan oleh para tenaga pendidik dan masyarakat,” kata pria yang juga seorang pendakwah itu.
Ia meyakini pada kemampuan belajar dan menghafal Al-Quran para siswa di Kota Tangerang.
“Saya rasa semangat ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Mungkin kedepannya bisa terus ditingkatkan selangkah demi selangkah,” pungkasnya. (Adv)
Discussion about this post