SuaraNusantara.com – Saat ini, Kualitas udara di Indonesia dalam kondisi buruk, tak terkecuali di wilayah Jabodetabek.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan menerapkan sistem work from home (WFH) di wilayah yang berdasarkan data, dan hasil survei memiliki kualitas udara yang buruk.
“WFH akan diterapkan, tapi dengan catatan memang kualitas udaranya buruk. Namun, untuk wilayah yang memiliki kualitas udara baik, seperti kawasan Puspemkab Tangerang, Tigaraksa, tentu tidak akan diterapkan,” ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Jumat (18/8/2023).
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang mencatat, terdapat dua wilayah dengan kualitas buruk di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil pengujian baku mutu udara.
Kabid Bina Hukum atau Wasdal Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) DLHK Kabupaten Tangerang, Ari Marogo mengatakan, pihaknya mencatat ada dua wilayah dengan kualitas buruk di Kabupaten Tangerang berdasarkan hasil pengujian baku mutu udara. Pengujian baku mutu dilakukan di empat zona pilihan.
“Untuk zona pilihan itu, yakni zona perkantoran, industri, pemukiman dan transportasi. Dimana, keempat zona itu dilakukan pengujuan mulai dari Cikupa, Curug, Tigaraksa, Pasar Kemis dan Balaraja,” ungkapnya.
“Ada empat zona yang kita uji, dari keempat itu, mutu kualitas udara yang buruk berada di zona transportasi yang masuk Kecamatan Cikupa dan Balaraja,” sambungnya.
Lebih lanjut, adanya hal ini, beberapa penanganan untuk memperbaiki kualitas udara pun dilakulan pemerintah setempat.
“Mulai perluasan RTH atau ruang terbuka hijau, serta yang saat ini tengah dikaji terkait transisi penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya terus melalukan berbagai upaya dalam mengatasi hal tersebut.
“Ada beberapa penanganan yang kami lakukan salah satunya dengan memperluas ruang terbuka Hijau,” pungkasnya. (My)
Discussion about this post