Jakarta, Suaranusantara.com – Politikus senior PDI-P Panda Nababan membocorkan cerita dibalik perseteruan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri.
Melalui saluran YouTube pribadinya, Panda Nababan membicarakan soal upaya Megawati dalam mengonfirmasi perkataan SBY di media massa tentang dirinya.
“Suatu ketika, Megawati mengumpulkan kami. Taufiq suaminya, Pramono Anung, Tjahjo Kumolo dan saya di rumah Teuku Umar. Dia meminta saya untuk bertemu SBY,” tutur Panda Nababan, Jumat (25/11).
Dalam pertemuan itu, Taufiq Kiemas menawarkan diri sebagai pihak yang akan menemui SBY di Istana Negara. Namun, Megawati Soekarnoputri menolak ide dari sang suami tersebut.
“Wah nggak, kalau mau ketemu saya harus ada klarifikasi dulu, “ ujarnya menirukan Megawati Soekarnoputri.
“Kalau ndak, aku aja,” tambahnya menirukan ucapan Taufiq Kiemas.
“Wah ndak. Kalau kau yang pergi, sama saja dengan diriku,” tanggapan Megawati terkait ide Taufiq Kiemas.
Beberapa saat kemudian, Megawati menyusun lima pertanyaan yang akan diberikan kepada SBY untuk dijawab secara langsung.
“Apakah benar dia (SBY) pernah mengatakan, saya ini sudah di comberan tapi diwongke sama mbak Mega, kemudian ada juga pertanyaan bahwa betul dia pernah mendatangi Mega menanyakan mbak Mega apakah bersedia menerima dia sebagai calon Wakil Presiden,” isi pertanyaan Megawati ke SBY.
Tiga orang yang dimaksud yaitu Panda Nababan, Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung.
Kemudian Ketua Umum PDIP itu merubah keputusannya dengan hanya mengutus Panda Nababan untuk bertemu SBY.
“Berangkatlah aku sendiri ke istana dan ketemulah aku dengan SBY. Aku sampaikan semua pertanyaan, satupun tidak ada yang dia jawab. Dia cuma bersandar melihat langit-langit. Waduh dramatis pertemuannya, mencekam tidak ada dialog,” katanya.
“Reaksi Megawati, ‘kan bener, mana berani dia terbuka ke saya’. Apa yang saya ceritakan tadi, saya tuangkan dalam buku otobiografi saya,” ucapnya.
Panda Nababan menjelaskan kalau sebenarnya sudah berbagai cara ditempuh untuk memperbaiki hubungan antara Megawati dan SBY.
SBY diketahui sempat mengirim teman-temannya untuk mendatangi Megawati Soekarnoputri demi terwujudnya harapan perdamaian antara kedua belah pihak.
Tetapi sayangnya, upaya SBY dan Megawati tidak menemui titik tengah.
Sebagai informasi, pemberitaan soal hubungan yang tidak harmonis antara Megawati dan SBY sudah terjadi sejak tahun 2003.
SBY yang pada saat itu adalah bawahan Megawati Soekarnoputri (menjabat sebagai Menko Polhukam) menyatakan akan maju sebagai Calon Presiden (Capres).
Hubungan antara keduanya semakin buruk setelah Sudi Silalahi selaku Sekretaris Menko Polhukam menerangkan bahwa SBY maju sebagai Capres karena merasa selalu dikucilkan oleh Megawati Soekarnoputri.(Rnd)
Discussion about this post