Suaranusantara.com – Herzaky Mahendra Putra, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, mengkritik penggunaan nama “koalisi perubahan” oleh Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam konteks koalisi politik baru mereka.
Herzaky menegaskan bahwa nama “koalisi perubahan” pertama kali diperkenalkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam sebuah acara Gaspol yang ditayangkan oleh Kompas.com pada Sabtu (2/9/2023), Herzaky menjelaskan, Koalisi perubahan itu bukan Surya Paloh, bukan Nasdem. Yang menggaungkan perubahan itu Mas AHY bertahun-tahun.
Baca Juga : Al Nassr Memimpin di Liga Arab Saudi dengan Kemenangan Melejit 5-1 atas Al Hazm
“Ia menyoroti bahwa Demokrat telah mencari mitra sejalan seperti Nasdem dan PKS, kemudian mencari calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), yang akhirnya menjadi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Herzaky berpendapat bahwa koalisi baru ini harus memiliki nama yang sesuai dengan karakteristik dan visi mereka.
Demokrat menegaskan bahwa mereka tidak keluar dari koalisi, karena koalisi baru ini dibentuk oleh Nasdem dan PKB.
“Kita tidak hengkang tidak keluar, mereka yang membuat koalisi baru. Demokrat hanya ingin menyampaikan bahwa nama “koalisi perubahan” seharusnya tidak digunakan oleh koalisi baru tersebut, karena inisiatif perubahan pertama kali datang dari Partai Demokrat” tegas Herazaky
Baca Juga : Pagar Tembok Sekolah Roboh Timpa Siswa SD di Lebak hingga Tewas
Selain itu, Herzaky mengemukakan pandangannya terkait keputusan Anies Baswedan untuk bermitra dengan partai-partai pendukung pemerintah saat ini. Menurutnya, hal ini mungkin akan mengurangi kritik-kritik yang dapat diutarakan oleh pendukung Anies terhadap kebijakan pemerintah saat ini.
“Masyarakat ini pintar, sudah tahu betul. Jadi jika teman-teman berpikir bahwa ini adalah alternatif pemerintahan, itu tidak mungkin,” ujarnya.
Herzaky juga menunjukkan bahwa Cak Imin, ketua PKB, yang merupakan bagian dari kabinet Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, mungkin akan memiliki keterbatasan dalam memberikan kritik terhadap pemerintahan saat ini. Namun, Herzaky menegaskan bahwa keputusan ini sepenuhnya menjadi hak mereka, karena mereka bukan lagi mitra dalam koalisi pemerintah.
Baca Juga : Zoom Perkenalkan Fitur Baru “Catatan” Untuk Meningkatkan Kolaborasi dalam Pertemuan Video
Sebagai informasi tambahan, Partai Demokrat secara resmi mengumumkan keluar dari koalisi pendukung Anies Baswedan pada Jumat (1/9/2023). Sementara itu, Anies dan Cak Imin secara resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden 2024 pada Sabtu (2/9/2023) di Surabaya, Jawa Timur.(kml)
Discussion about this post