SuaraNusantara.com-Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, menegaskan bahwa pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (23/2) malam, tidak membawa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana mediasi dengan Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kraton Kilen, Kota Yogyakarta, dimulai pukul 18.54 WIB hingga sekitar pukul 20.40 WIB. Setelah pertemuan, Hadi menjelaskan bahwa kedatangannya hanya untuk silaturahmi pasca-pelantikan sebagai Menko Polhukam.
“Kami hanya datang untuk silaturahmi saja dan itu seperti biasa saya lakukan,” ujarnya di Kraton Kilen.
Baca Juga:Â Menkopolhukam Baru Hadi Tjahjanto Sambangi Kediaman Mahfud MD
Hadi juga mengungkapkan bahwa tradisi silaturahmi dengan Sultan sudah ia lakukan sejak menjadi Panglima TNI dan ketika menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Pembicaraan antara Hadi dan Sultan hanya berkisar pada kondusivitas pasca-Pemilu dan Pilpres 2024 serta bagaimana mempertahankannya demi kepentingan pembangunan ke depan.
“Pembicaraan tersebut tidak membahas mediasi antara Jokowi dan Megawati,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan bahwa Sultan memberikan wejangan untuk menjaga keamanan dan kondusivitas yang sedang berjalan.
“Intinya adalah menjaga keamanan dan Sultan juga sangat mendukung untuk tetap menjaga kondisivitas yang saat ini sedang berjalan yakni aman dan damai,” tambahnya.
Baca Juga:Â Megawati Minta Polisi dan Tentara Tidak Intimidasi Rakyat
Kabar tentang rencana pertemuan Jokowi dengan Megawati awalnya muncul dari pernyataan pakar militer, Connie Rahakundini Bakrie. Dia menyebut bahwa Jokowi meminta Sultan untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati. Sultan sendiri mengakui adanya permintaan dari Jokowi untuk memfasilitasi pertemuan dengan Megawati dan menyatakan kesiapannya menjadi penengah jika dibutuhkan.
Discussion about this post