Suaranusantara.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Tanah Air senilai Rp7,42 triliun sepanjang pekan ini, yakni pada periode 11—14 November 2024.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya pada Minggu 17 November 2024 merinci bahwa dari total aliran modal asing yang keluar, terdapat aliran masuk sebesar Rp0,35 triliun ke pasar surat berharga negara (SBN).
Namun, tekanan lebih besar terjadi akibat penjualan oleh investor asing di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Berdasarkan data transaksi 11—14 November 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,42 triliun, yang terdiri dari jual neto sebesar Rp4,12 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp0,35 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp3,65 triliun di SRBI,” jelas Ramdan.
Tren Aliran Modal Asing Selama Tahun 2024
Meski mencatat tekanan selama pekan ini, aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia sepanjang tahun 2024 masih menunjukkan surplus.
Dari data yang ada, periode 1 Januari—November 2024 mencatat aliran modal asing masuk sebesar:
Rp30,88 triliun di pasar saham
Rp37,29 triliun di pasar SBN
Rp192,98 triliun di pasar SRBI
Tekanan Nilai Tukar Rupiah
Selain itu, tekanan pada pasar keuangan juga memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan Jumat (15/11/2024), nilai tukar rupiah tercatat melemah ke posisi Rp15.880 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi Rp15.850 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis 14 November 2024.
Bank Indonesia menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah serta otoritas terkait, termasuk mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna menjaga ketahanan ekonomi eksternal Indonesia di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” tambah Denny.
Tren Keluar Modal Asing Sebelumnya
Bank Indonesia juga mencatat tren serupa pada pekan-pekan sebelumnya, dengan adanya aliran modal asing keluar sebesar:
Rp10,23 triliun pada pekan lalu (4—7 November 2024)
Rp4,86 triliun pada dua pekan sebelumnya (18—31 Oktober 2024)
Kondisi ini menunjukkan adanya sentimen kehati-hatian di kalangan investor asing, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam negeri, seperti transisi pemerintahan baru, maupun faktor global, termasuk kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia serta dinamika geopolitik internasional.
Discussion about this post