Jakarta-SuaraNusantara
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran, terus memantau perkembangan situasi keamanan setelah serangan yang terjadi gedung parlemen Iran dan makam Ayatulloh Khomeini itu.
“KBRI terus melakukan berkoordinasi dengan otoritas setempat,” tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada wartawan dikantornya, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017).
Sejauh ini, Pemerintah RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan teror di Teheran.
“Informasi yang kami terima tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan teror di Teheran,” kata Nasir.
Nasir mengimbau agar WNI di Tehran tetap waspada dan menjauhi kawasan yang berpotensi menjadi sasaran aksi teror.
“KBRI Teheran membuka saluran telepon pada +989121891952 bagi warga Indonesia yang membutuhkan bantuan dan informasi,” katanya.
Sebelumnya diwartakan, Sejumlah pria bersenjata dilaporkan melakukan serangan terhadap Gedung Parlemen Iran. 12 orang dilaporkan tewas, dan sejumlah orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan itu.
Seorang anggota parlemen Iran, Elias Hazrati mengatakan serangan itu dilakukan oleh tiga orang. Satu penyerang membawa pistol dan, dua lainya dengan senapan serbu AK-47. Sementara itu, menurut laporan kantor berita Iran, ISNA yang mengutip seorang anggota parlemen, melaporkan semua pintu parlemen ditutup paska adanya serangan itu.
Kelompok ISIS mengklaim serangan yang dilancarkan pada Rabu (7/6/2017) silam, di parlemen Iran dan Mausoleum Ayatollah Khomeini.
Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror itu, dan menegaskan kembali bahwa aksi teror adalah tindak kejahatan yang tidak dapat dibenarkan, apa pun motivasinya, di mana pun, kapan pun dan oleh siapa pun.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada keluarga korban tewas dan mendoakan kesembuhan bagi korban luka-luka.
Penulis: Yon K