SuaraNusantara.com – Sejumlah negara-negara di Kawasan Asia Selatan mengalami nilai mata uang dimasing-masing negara. Terpantau pukul 15.07 nilai tujar rupiah Indonesia tembus di 0,24 persen atau 15.500 per dolar AS, Rabu (19/10/22)
Tentu pelemahan rupiah ini akan mempegaruhi semua sektor, ha itu di perkuat dengan analisa dari DCFX Futures Lukman Leong
”Pelemahan rupiah terjadi karena sentimen negatif dari investor pada rupiah oleh outlook inflasi dan suku bunga BI ke depan. Ujar DCFX Futures Lukman Leong, dikutip Suaranusantara.com dari beberapa sumber
Meskipun pasar BI yakin bahwa tidak akan melakukan kebijakan moneter dengan menaikan suku bung, Lukman malah berpendapat jika BI akan menaikan suku bunga untuk menekan pelemahan rupiah
“Dengan pelemahan rupiah yang cukup besar, saya melihat peluang untuk BI menaikkan paling tidak 50bps pada pertemuan besok dan ada kemungkinan kembali melakukan pre-emptive dengan kenaikan yang lebih besar 75 bps untuk meredakan tekanan pada rupiah,”
Meskipun nilai tukar rupiah ambrol di 0,24 persen, ini beberapan negara yang mata uangnya turut melemah
1. Won Kores Selatan 0,27 persen
2. Dolar Singapura 0,04 Persen
3. Ringgit Malaysua 0,14 Persen
4. Yuan China 0,22 Persen
5. Peso Filipina 0,29 Persen
6. Yen Jepang 0,05 Persen
7. Dolar Hongkong Stagnan
Tidak hanya di kawasan asia selatan, mata uang negara maju juga turut melemah.
- Poundsterling Inggris melemah 0,37 persen, 2. Franc Swiss minus 0,38 persen,
3. Euro Eropa minus 0,22 persen,
4. Dolar Australia minus 0,08 persen,
5. Dolar Kanada minus 0,13 persen.(Ifn)
Discussion about this post