Suaranusantara.com- Banyak orang berpikir bahwa menabung harus dalam jumlah besar agar terasa manfaatnya. Padahal, yang lebih penting adalah konsistensi dalam menyisihkan sebagian pendapatan.
Bagi Gen Z, yang sering kali terbiasa dengan pengeluaran instan, membangun kebiasaan menabung bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dengan strategi yang tepat, tabungan dapat tumbuh tanpa terasa memberatkan.
Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah aturan 50-30-20. Dalam konsep ini, 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan utama seperti makan, transportasi, dan tagihan bulanan.
Kemudian, 30 persen dapat digunakan untuk keinginan pribadi, seperti hiburan dan belanja. Sisanya, 20 persen, sebaiknya disimpan untuk tabungan atau investasi masa depan.
Dengan membagi pengeluaran ke dalam tiga kategori ini, seseorang dapat memastikan bahwa kebutuhan pokok tetap terpenuhi tanpa mengorbankan rencana jangka panjang.
Selain itu, penting untuk memisahkan rekening tabungan dari rekening operasional sehari-hari. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah mencampurkan dana tabungan dengan uang yang digunakan untuk keperluan harian. Hal ini dapat menyebabkan dana yang seharusnya disimpan justru terpakai untuk kebutuhan lain yang kurang mendesak.
Dengan memiliki rekening khusus untuk menabung, seseorang dapat lebih disiplin dalam menyisihkan sebagian pendapatannya tanpa tergoda untuk menggunakannya.
Tidak perlu menunggu jumlah besar untuk mulai menabung. Kebiasaan menyisihkan uang dari nominal kecil namun dilakukan secara konsisten dapat memberikan dampak signifikan dalam jangka panjang.
Misalnya, menabung Rp10.000 per hari mungkin terdengar kecil, tetapi jika dilakukan secara rutin selama satu tahun, jumlahnya bisa mencapai lebih dari Rp3 juta. Dana ini bisa menjadi tabungan darurat atau bahkan modal awal untuk investasi.
Membangun kebiasaan menabung di usia muda sangat penting untuk memastikan kestabilan keuangan di masa depan. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan konsistensi dalam menyisihkan pendapatan, Gen Z dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan finansial tanpa perlu khawatir kekurangan dana.
Discussion about this post