Suaranusantara.com – Kondisi kesehatan dapat dilihat dari berbagai tanda, salah satunya adalah warna urine. Perbedaan tiap warna urine dapat berubah seiring dengan kebiasaan dan kondisi kesehatan.
Konsumsi makanan dan obat-obatan tertentu juga dapat mengubah warna urine. Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa warna urine dan kondisi yang menyertainya :
- Urine jernih atau tidak berwarna
Urine yang jernih menandakan terlalu banyaknya asupan air yang diterima tubuh. Mengkonsumsi terlalu banyak cairan akan mengubah keseimbangan elektrolit dalam darah. - Urine kuning pucat
Warna urine kuning pucat menandai bahwa seseorang terhidrasi dengan baik.Tetap jaga asupan air minum sehingga tidak mengalami dehidrasi.
3.Urine kuning gelap
Urine berwarna kuning gelap dapat menandakan seseorang mengalami dehidrasi ringan. Solusinya, segera tambah asupan air secukukpnya agar tubuh terhidrasi dengan baik.
4.Urine jingga (oranye)
Warna urine jingga atau oranye menandakan kondisi tubuh mengalami dehidrasi dan perlu menambah asupan air minum.
Selain itu, asupan vitamin tertentu seperti riboflavin juga bisa menyebabkan urine menjadi berwarna sedikit jingga.
Beberapa jenis obat-obatan juga dapat mengubah warna urine menjadi jingga, diantaranya sulfasalazine atau obat anti-inflamasi, fenazopiridin atau obat iritasi saluran kemih, obat pencahar yang mengandung glikosida senna dan beberapa obat kemoterapi.
- Urine berwarna jingga gelap atau kecokelatan
Warna kecokelatan pada urine terjadi ketika seseorang tidak memproduksi cukup urine. Hal tersebut menyebabkan warna urine menjadi lebih pekat.
Kondisi itu disebabkan oleh dehidrasi, olahraga berat atau berada di suhu udara yang tinggi. Solusinya, perlu segera minum lebih banyak cairan dan mengganti elektrolit bisa membantu mengencerkan urine dan mengubah warnanya menjadi lebih terang.
Selain kondisi tersebut, urine yang berwarna kecokelatan juga menandakan ada masalah pada fungsi hati. Kondisi itu bisa memicu tubuh mengeluarkan bilirubin dalam jumlah yang tinggi.
Kadar bilirubin yang tinggi dapat mengindikasikan peradangan hati atau masalah lain yang berhubungan dengan fungsi hati.
- Urine berwarna cokelat tua cenderung kehitaman
Urine berwarna cokelat tua dapat menjadi tanda dari beberapa kondisi medis seperti penyakit hati, rhabdomyolysis atau kematian jaringan otot, alkaptonuria atau penyakit urine hitam. - Urine berwarna merah muda
Warna urine dapat berubah dari kekuningan menjadi merah mudah setelah mengonsumsi makanan seperti buah bit dan blackberry.
Akan tetapi harus diwaspadai jika ada kehadiran darah pada urine atau yang dikenal dengan istilah hematuria. Kondisi ini biasa terjadi karena infeksi saluran kemih (ISK), infeksi prostat atau batu ginjal.
Dalam beberapa kasus kehadiran darah pada urine juga dapat menjadi tanda penyakit ginjal atau kanker.
Selain itu, obat pencahar yang mengandung glikosida senna dan phenazopyridine juga bisa membuat urine menjadi berwarna kemerahan.
- Urine kehijauan
Warna urine juga dapat berubah menjadi kehijauan atau kebiruan. Kondisi ini biasanya terjadi karena asupan makanan yang mengandung pewarna dalam jumlah besar.
Selain makanan, beberapa obat juga bisa membuat urine menjadi kehijauan, seperti amitriptyline atau obat antidepresan, indometasin atau obat pereda nyeri, propofol atau obat bius.
- Urine keruh
Penyebab urine keruh yang paling umum adalah infeksi saluran kemih. Namun, urine keruh juga bisa menjadi salah satu gejala awal diabetes.(ADT)
Discussion about this post