Suaranusantara.com- Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh buka suara soal 1.967 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 mengundurkan diri.
Zudan mengatakan, alasan pengunduran diri tersebut karena kebijakan optimalisasi dari pemerintah untuk menghindari tidak ada formasi yang kosong.
“Saya ingin menyampaikan terkait optimalisasi rekan-rekan. Yang banyak muncul di media, banyak yang mengundurkan diri. Nah, yang banyak mengundurkan diri itu hasil dari optimalisasi penerimaan CPNS,” kata Zudan saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/04/2025).
“Nah, optimalisasi itu konsepnya begini. Ada formasi yang kosong, tidak ada pendaftarnya. Nah, kalau itu dibiarkan akan terjadi kekosongan yang besar,” sambungnya.
Zudan menjelaskan, optimalisasi tersebut sebelumnya memang telah diumumkan oleh pemerintah.
“Sejak awal sudah diumumkan akan ada optimalisasi. Artinya, optimalisasi itu adalah pelamar tersebut tidak lulus pada formasi yang dia lamar. Misalnya, ada namanya Fulan melamar di Dosen Fakultas Ekonomi UI formasinya hanya dua, si Fulan ini ranking tiga. Nah, syarat untuk melamar di ekonomi UI itu misalnya harus doktor manajemen,” jelasnya.
“Ternyata si Fulan ini ranking tiga, dia tidak terima di UI. Ternyata di Udayana dibuka formasi Dosen Ekonomi dengan spesifikasi minimal dokter ekonomi. Di sana tidak ada yang melamar. Maka, agar di Udayana tadi tidak kosong, dikirimlah yang melamar di UI ini yang tadi tidak diterima menjadi diterima di Udayana,” lanjutnya.
Menurutnya, apabila tidak ada optimalisasi tersebut maka akan ada kekosongan formasi hingga 16.167 orang.
“Nah, bayangkan bila tidak ada optimalisasi akan terjadi kekosongan 16 ribu lebih. Dengan optimalisasi ini, yang mengundurkan diri sebanyak 12 persen, terisi 88 persen,” ungkapnya.
Discussion about this post