Suaranusantara.com- DPR RI kembali menyoroti lemahnya tata kelola investasi di industri asuransi. Anggota Komisi XI DPR, Harris Turino, menyebut OJK harus lebih serius dalam menjalankan fungsi pengawasan agar publik tidak lagi dirugikan akibat kasus gagal bayar.
Dalam rapat Panja RUU P2SK bersama OJK, ia menilai sejumlah kasus besar di sektor asuransi, seperti Jiwasraya, Asabri, Taspen, dan Bumi Putera, berakar dari salah kelola investasi. Menurut Harris, meski bukan OJK yang melakukan pelanggaran, otoritas tetap harus bertanggung jawab karena tidak mampu mencegah praktik yang merugikan tersebut.
“Walaupun bukan OJK yang melakukan, tapi OJK yang mengawasi. Kalau yang diawasi bisa menipu atau bandel, berarti rambu-rambunya belum cukup tegas. Ini bisa berulang lagi kalau tidak ada perubahan signifikan,” ujarnya.
Ia menilai lemahnya aturan pengawasan membuat perusahaan asuransi bisa bertindak curang. Jika tidak ada perbaikan aturan yang signifikan, kata Harris, kasus-kasus serupa bisa terulang di masa depan.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa OJK harus memperkuat aturan main agar pengelolaan investasi di sektor asuransi lebih transparan dan disiplin, sekaligus menjamin perlindungan bagi nasabah.
“Kalau perusahaan sebesar Asabri kolaps, apakah kita punya kemampuan? Jangan sampai LPS terkuras hanya untuk satu perusahaan karena kesalahan direksinya. Perusahaan yang sudah busuk sebaiknya ditutup saja dari awal, jangan membebani negara,” tegas Legislator Fraksi PDIP dapil Jawa Tengah IX.
Ia juga menyinggung perlunya kesiapan OJK dari sisi sumber daya manusia dan jaringan internasional. Hal ini penting untuk melakukan merger, akuisisi, atau mencari investor baru jika ada perusahaan asuransi bermasalah. Tanpa kapasitas yang memadai, risiko sistemik di sektor asuransi bisa meluas ke perbankan, pasar uang, hingga konglomerasi keuangan.
“Kalau terjadi masalah sistemik, dampaknya akan kemana-mana. Karena itu, OJK harus memperkuat kapasitasnya agar bisa benar-benar menjalankan fungsi resolusi dengan baik,” pungkasnya.
















Discussion about this post