Suaranusantara.com – Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang dianggap menutupi Monumen Selamat Datang masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini.
Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi pun juga turut angkat suara terkait revitalisasi tersebut.
“Bung Karno pernah berpesan, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Harusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjaga dengan baik wejangan tersebut dalam pelaksanaan pembangunan termasuk revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI,” ujar Prasetyo.
Ucapan Prasetyo tersebut ia tuliskan dalam unggahan pada Instagram pribadinya @prasetyoedimarsudi.
Dalam keterangan fotonya, Prasetyo menggambarkan betapa bangganya pemerintah dan rakyat Indonesia ketika Monumen Selamat Datang didirikan saat itu.
Menurutnya, patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan itu bukan sekadar pajangan. Namun, lebih kepada bahwa Indonesia pantas diperhitungkan dalam di kancah dunia dengan kesiapannya menggelar perhelatan pesta olahraga se-Asia yang keempat.
“Dengan gambaran sejarah tersebut, kemudian apa sepadan jika arah tepat lambaian tangan manusia pada Monumen Selamat Datang sengaja dihalangi dengan alibi revitalisasi?” tulis Prasetyo mempertanyakan.
Terkait hal tersebut, Prasetyo menegaskan bahwa cepat atau lambat pihaknya akan memanggil PT Transjakarta dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan penjelasan pelaksanaan revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI yang nyatanya sudah banyak mengecewakan banyak pihak. (ADT)
Discussion about this post