SuaraNusantara.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang mengimbau para ulama agar tidak ceramah terkait politik di bulan suci ramadan.
Pasalanya, bulan ramadan 2023 telah memasuki masa tahapan pemilu yang akan digelar tahun 2024.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum MUI Kota Tangerang, Abdullah Thalib, saat ulama mendapat kesempatan menyampaikan ceramah, saat tarawih yang diberikan kesejukan dan pencerahan.
“Ini tahun politik, yah. Khawatirnya Nanti pas ceramah di masjid atau musala, bicaranya tentang politik. Itu kan, nggak enak,” ujar Abdullah, Selasa (22/3/2023).
Ia mengatakan, jika diisi dengan ceramah politik, akan memecah konsentrasi umat dalam melaksanakan ibadah puasa.
“Dapat menimbulkan perdebatan diantara para jamaah. Karena kalau ada pencerama yang mengatakan pilih calon A karena islami. Iya, kalau semua jamaah sepakat memilih, tapi kalau ada yang tidak setuju, kan, jadi problem,” jelasnya.
Abdullah mengingatkan, agar para ulama lebih fokus menjaga moral umat, sehingga perilaku yang negatif dapat berubah menjadi positif.
“Seharusnya memberikan semangat kepada masyarakat mendapati bulan ramadhan dengan berbagai macam aktivitas ibadah, sehingga yang tadinya tidak baik menjadi baik. Jadi, memberi pencerahan kepada masyarakat. Karena, kan siapa lagi yang menjaga moral umat kalau bukan para ustad atau ulama,” pungkasnya. (My)
Discussion about this post