Suaranusantara.com – Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan keyakinannya bahwa investasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, akan berdampak positif bagi kesejahteraan penduduk setempat.
Dia optimistis bahwa Pulau Rempang akan menjadi mesin ekonomi baru bagi Indonesia dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
“Yakinlah bahwa investasinya ini untuk kesejahteraan rakyat. Dengan menciptakan banyaknya lapangan pekerjaan, pendapatan masyarakat juga akan meningkat,” ujar Bahlil usai rapat terkait pengembangan Pulau Rempang di Hotel JW Marriott Harbour Bay, Batam, pada Minggu (17/9/2023).
Bahlil juga memberikan dukungan terhadap pendekatan yang lebih manusiawi yang diambil oleh Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dalam berinteraksi dengan masyarakat Pulau Rempang.
Baca Juga :Â Jokowi Bahas Regulasi TikTok Shop: Sosial Media, Bukan Media Ekonomi
Terutama dalam hal sosialisasi dan pendataan terhadap warga yang akan terdampak oleh pengembangan tersebut. Menurutnya, komunikasi yang efektif dan humanis sangat penting dalam mempercepat investasi di Pulau Rempang.
“Untuk investasi, kami bersaing dengan negara luar. Kami tidak bisa menunggu karena investasi ini akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Yang paling penting, komunikasi ke masyarakat harus jauh lebih baik,” tambah Bahlil. “Untuk hal-hal teknis lainnya, kami akan terus membahasnya,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Kepala BP Batam, melalui Kepala Biro Promosi, Humas, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah. Dia mengungkapkan optimisme bahwa pengembangan Pulau Rempang sebagai mesin ekonomi baru Indonesia akan berhasil dengan baik.
Selain memberikan efek positif pada kota/kabupaten sekitarnya, proyek Rempang Eco City juga akan menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk Kepulauan Riau, khususnya mereka yang berada di sekitar kawasan industri tersebut.
Baca Juga :Â ASN di Masa Pemilu: Dilarang Like, Comment, dan Share Konten Kampanye
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, untuk turun langsung ke Pulau Rempang guna memberikan penjelasan terkait kesepakatan yang telah dicapai antara pemerintah daerah setempat dan masyarakat terkait masalah pengelolaan lahan di wilayah tersebut.
Konflik yang terjadi di Pulau Rempang berkaitan dengan pembangunan Rempang Eco City, yang kemudian memunculkan penolakan dari sebagian masyarakat terkait relokasi mereka. Hal ini menyebabkan terjadinya bentrokan antara warga dan aparat kepolisian.(Dn)
Discussion about this post