Suaranusantara.com- Mantan kader PDI Perjuangan, Maruarar Sirait diketahui ikut pembekalan calon menteri yang digelar di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Adapun acara pembekalan calon menteri digelar sejak kemarin Rabu 16 Oktober 2024 hingga hari ini Kamis 17 Oktober 2024.
Dan Maruarar Sirait menjadi salah satu calon menteri yang hadir di sana bersama dengan 48 orang lainnya.
Diketahui ada sebanyak 108 tokoh yang ikut pembekalan, di mana sebanyak 49 orang calon menteri dan 59 calon wakil menteri (wamen).
Sebelumnya, Maruarar dipanggil terlebih dahulu oleh Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto di Kertanegara Jakarta Selatan pada Senin 14 Oktober 2024 guna membicarakan soal kursi kabinet pemerintahan baru.
Maruarar mengaku bahwa dirinya mendapat tugas dari Prabowo dan dia diberi pesan untuk bekerja keras di kabinet pemerintahan baru.
“Ya harus bekerja keras sekali dan semoga bisa bermanfaat bagi rakyat banyak,” kata Maruarar usai bertemu Prabowo pada Senin 14 Oktober 2024.
Lantas bagaimana profil Maruarar Sirait yang masuk dalam bursa calon menteri Prabowo?
Maruarar Sirait merupakan politikus yang sebelumnya menjadi kader PDI Perjuangan.
Namun beberapa waktu lalu, Maruarar resmi menyatakan untuk mundur dari PDI Perjuangan dan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan bergabung ke Partai Gerindra.
Maruarar Sirait diketahui lahir pada 23 Desember 1969 di Medan, Sulawesi Utara.
Ia merupakan lulusan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Parahyangan Bandung.
Pria yang akrab disapa Ara, selama berkuliah aktif dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Selepas lulus kuliah, Ara memulai kariernya tidak jauh dari Universitas Parahyangan. Ara ditunjuk untuk menjadi manajer Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) Universitas Parahyangan.
Tidak hanya itu, Ara juga menjabat sebagai komisaris utama di PT Potenza Sinergi.
Ara mulai terjun ke dunia politik pada 1999, di mana dia bergabung menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Di PDIP, Ara kerap diberikan posisi penting seperti wakil bendahara PDIP Jawa Barat pada 1999 hingga 2000, dan bendahara Dewan Pimpinan Pusat PDIP pada 2000 hingga 2005.
Lalu Ara juga diketahui menduduki kursi parlemen
Dengan menjadi anggota DPR selama tiga periode mulai dari 2004 hingga 2019.
Ara juga ditunjuk sebagai wakil bendahara Fraksi PDIP di DPR.
Pada 2019, Ara kembali mencalonkan diri tetapi gagal. Namun, pada 2024, ini Ara memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Discussion about this post