Yogyakarta-SuaraNusantara
Pemerintah saat ini bekerja keras membangun ekosistem bagi pengembangan kewirausahaan, untuk mendorong tumbuhnya start up bisnis-bisnis pemula, dan berusaha membangun ekosistem untuk bisnis pemula, bisnis kecil untuk bisa menjadi besar.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat memberikan kuliah umum dalam rangka Dies Natalis ke-68 perguruan tinggi tersebut, di Graha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Selasa (19/12/2017).
“Pemerintah juga membangun infrastruktur untuk memperkuat perdagangan yang efisien, melakukan deregulasi, debirokratisasi untuk mendorong efisiensi dan inovasi, dan mengembangkan skema-skema pembiayaan baru untuk memperkuat pembiayaan bagi bisnis pemula,” katanya.
Namun dia mengingatkan, ekosistem pengembangan kewirausahaan buka hanya dibangun oleh pemerintah saja, pendidikan tinggi juga punya peran yang sangat strategis baik dalam mencetak SDM enterpreneur yang unggul maupun dalam menghasilkan karya riset inovatif yang mendorong kewirausahaan.
“Sungguh saya berharap pendidikan tinggi mampu meningkatkan perannya sebagai bagian penting dari ekosistem untuk mengembangkan kewirausahawan, mencetak sociopreneur,” tegas Jokowi.
Dia berharap Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi motor penggerak dalam pendidikan tinggi, berperan aktif sebagai ekosistem kewirausahaan.
“Jangan terjebak pada rutinitas, cara-cara baru harus terus kita kembangkan. Keinginan mahasiswa untuk berinovasi harus ditumbuhkan, kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan,” tuturnya.
Kepala Negara mengaku senang sekali, telah mulai muncul para sociopreneur di kalangan generasi muda Indonesia, yang menciptakan tas plastik daur ulang yang terbuat dari bahan natural, atau membuat aplikasi untuk pemberi makan ikan secara efisien.
“Ini saya lihat sangat bagus sekali, membuat aplikasi untuk perdagangan online dan lainnya, membuat film-film sejarah republik Indonesia kemudian dijual melalui YouTube atau Netflix. Membuat games viral dan kartun tentang kepahlawanan Indonesia yang diwirausahakan melalui dunia digital,” terang Jokowi.
Di akhir kuliah umumnya, Jokowi kembali berharap UGM bisa menjadi contoh untuk tidak terjebak pada rutinitas, tapi bisa menjadi contoh untuk perubahan besar, perubahan radikal dalam pendidikan tinggi yang menjawab tantangan iptek dan perubahan zaman.
Kontributor: Maryono