Pandeglang – Juru bicara (Jubir) keluarga mantan Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya (JB) Agus Wisas mengambil formulir pendaftaran Balonbup Pandeglang ke PDI Perjuangan, Senin (16/9/2019).
Agus langsung melontarkan kritik terhadap kepemimpinan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban yang dinilainya buruk.
“Masyarakat Pandeglang merindukan pelayanan kesehatan yang baik, dan pendidikan yang bagus serta pembangunan jalan yang optimal. Meskipun tidak mudah melawan incumben, tapi kami optimis untuk menang,” kata Agus Wisas.
Kritikan yang paling menohok disampaikan pria yang akrab disapa AW ini terkait pembelian kendaraan dinas (Randis) mewah untuk bupati senilai Rp1,9 miliar, dan seorang guru honorer yang tinggal di area toilet sekolah.
“Kami melihat pembangunan infrastuktur di Pandeglang sangat buruk. Ibu (guru) tinggal di WC, kemudian fenomena sebetulnya tidak perlu terjadi. Di sini lain pembangunannya buruk, tapi Ibu Bupatinya beli mobil mewah, itu yang membuat kami terusik,” ujarnya.
Meski Pandeglang lepas dari predikat daerah tertinggal, namun menurut Agus itu hanya persoalan adminstrasi yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Masih banyak wilayah yang belum menunjukkan perubahan dari sisi pembangunan
“Itu secara administrasi (keluar dari daerah tertinggal) tapi faktanya teman-teman tahu bagaimana (kondisi kecamatan) Sumur, Cibaliung, bagaimana wilayah-wilayah Selatan. Jangan lihat kota saja, kota juga enggak ada perubahan tuh begitu-begitu saja,” sindir AW.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Balonbup Pandeglang PDI Perjuangan Deden Hertandi mengatakan, sejak hari pertama dibuka, sudah 4 orang yang mengambil formulir pendaftaran.
“Sudah empat orang. Di antaranya Aap Aptadi, Toni Fatoni Mukson, Irna Narulita yang diwakili timnya dan keluarga besar Jayabaya,” tuturnya.(aep/and)
Discussion about this post