Suaranusantara.com – Butet Kartaredjasa, seorang seniman dari Yogyakarta, mengirimkan surat pribadi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengaku sedih dan hanya ingin memberikan nasihat kepada Presiden Jokowi selama masih ada waktu.
Surat itu dimulai dengan kegelisahan Butet setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan uji materi tentang usia calon presiden dan calon wakil presiden yang membuka peluang bagi Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pilpres 2024.
Butet menilai, jika Gibran menjadi calon wakil presiden dan berduet dengan Prabowo Subianto, itu akan menjadi awal dari malapetaka moral.
Baca Juga : Keunikan dan Misteri Pemilik Zodiak Bulan Oktober: Terjebak di Antara Libra dan Scorpio
“Rakyat Indonesia bukan orang bodoh yang tak bisa membaca peristiwa. Rakyat punya kecerdasan ‘membaca’ yang tersembunyi di balik semua itu,” ujar Butet dalam surat pribadi untuk Presiden Jokowi pada Sabtu (21/10/2023).
Butet, yang merupakan putra dari seniman terkenal Bagong Kussudiardjo, lalu menyampaikan, ia tidak ingin warisan (legacy) yang dibangun oleh Presiden Jokowi akan hancur karena fenomena ini.
Melalui surat tersebut, Butet juga terus mengekspresikan harapannya akan sosok pemimpin ideal yang hampir sempurna diwujudkan oleh Jokowi.
Ia mengungkapkan, bersama teman-temannya telah berjuang sejak tahun 1998 untuk melahirkan seorang presiden yang layak menjadi contoh yang baik di Indonesia, yang bisa dimiliki bangsa Indonesia sepanjang sejarah.
Baca Juga : Erick Pulang dari Arab Saudi Jelang Deklarasi Cawapres Prabowo
“Saya sungguh tidak ingin legacy njenengan sebagai ‘role model’ pemimpin yang baik akan hancur. Sejak 1998, kami berjuang untuk lahirnya seorang presiden yang layak dijadikan contoh, barometer, tauladan, yang bisa dimiliki bangsa Indonesia sepanjang sejarahnya,” kata Butet.
“Sekarang kami sudah memiliki, yaitu njenengan (Pak Jokowi). Tinggal setahun lagi njenengan bekerja seperti kemarin-kemarin, kebanggaan itu akan abadi,” tambahnya.
Oleh karena itu, secercah harapan harapan disisipkannya melalui surat tersebut agar Jokowi lebih peka tanpa ingin mendikte keputusan seorang presiden.
Butet yakin bahwa Jokowi memiliki pemikiran dan insting yang tajam, yang akhirnya bisa memberikan yang terbaik untuk memenuhi harapan semua pihak yang bekerja di bidang kebudayaan.
Baca Juga : Gibran Calon Kuat Cawapres Prabowo, Megawati Respon Santai
“Dari tempat kami bekerja, saya hanya bisa mengingatkan selagi kesempatan itu masih ada. Saya tidak berpartai, tidak punya power apa pun, kecuali dengan ikhlas membantu njenengan (dari jauh) demi kebaikan bersama. Bantuan yang hari ini bisa saya berikan yaitu ngelingke (mengingatkan),” tutur Butet.
Menutup surat pribadinya, Butet Kartaredjasa menyelipkan peribahasa Jawa, yang pada intinya mengingatkan soal asal manusia dan ke mana manusia itu akan kembali nantinya.
Selain itu, ia mengatakan keinginan yang berlebihan bukan hanya membuat lupa diri. Tetapi, membuat rasa kemanusiaan turun.
“Eling sangkan paraning dumadi. Selalu waspada bahwa melik kuwi nggendhong lali,” tulis Butet Kartaredjasa.(Dn)
Discussion about this post