Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (AMIN), menilai langkah Presiden Jokowi naikan tunjangan kinerja (Tukin) pegawai Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) menjelang hari pencoblosan menimbulkan kecurigaan.
Eksekutif Kapten Timnas AMIN, Sudirman Said mengatakan, menaikkan Tukin pegawai Bawaslu tersebut merupakan hal yang baik, namun diberikan pada waktu yang tidak tepat.
“Tanggapannya wartawan gimana coba?. Jadi gini, diatas hukum itu ada etik, etik moral itu soal patut tidak patut. Memberikan tunjangan insentif itu hal yang mulia, memberikan bansos hal yang baik seorang pemimpin. Tapi diberikan pada waktu yang menimbulkan kecurigaan,” kata Sudirman Said saat Konferensi Pers di Jakarta, pada Selasa (13/02/2024).
Lebih lanjut, Sudirman menyinggung soal penguasa yang sudah kehilangan etik belum tentu menjadi seorang pemimpin.
“Dan seorang pemimpin yang tidak mempunyai etik sebenarnya sudah kehilangan legitimasi. Anda boleh punya kekuasaan, tapi kalau etika pergi anda itu penguasa tapi belum tentu anda pemimpin,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan Presiden Jokowi akan menjadi contoh bagi para penyelenggara negara maupun perangkat daerah.
“Makanya saya katakan di ujung tadi, para pemimpin tolong kembalikan fungsimu. Jaga etika jadilah teladan. Karena semua nengok ke atas loh, jadi kalau yang diceritakan tadi itu lurah, bupati melakukan itu jadi biasa aja, toh yang paling tingginya melakukan itu,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Sudirman meminta agar Presiden Jokowi mengembalikan moral dan jangan meneruskan praktek-praktek dugaan ketidaknetralan yang telah dilakukan.
“Jadi benar-benar kami serius, Pak Presiden jadilah pemimpin yang baik. Kami masih ingin punya Presiden ke-7 yang berhenti dengan mulia, dengan harga diri. Cara bagaimana? Caranya kembalikan moral, jangan teruskan praktek seperti ini,” tegasnya.
“Ini tidak dilarang secara hukum, tetapi kira-kira pantes gak sih gitu,” sambungnya.
Sudirman berharap, para penyelenggara Pemilu 2024 dan aparat keamanan dapat menjaga independensinya dan tahan terhadap tekanan.
“Sebagai harapan, kita masih berharap Bawaslu, KPU, kemudian DKPP, semuamya aparat keamanan jauh lebih banyak yang ingin berjabat. Jadi kita doakan beliau-beliau itu kuat untuk menghadapi tekanan,” pungkasnya. (IF)
Discussion about this post