Suaranusantara.com- Pulau Kelapa di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, NTB, mungkin tak sepopuler Pulau Komodo atau Gili Trawangan, tapi pesonanya tak kalah menarik.
Meskipun namanya tidak sebeken destinasi lain di Nusa Tenggara Barat, Pulau Kelapa disebut sebagai miniatur Raja Ampat dengan panorama yang mirip The Last of Paradise.
Terdiri atas bukit karang besar dan lautan berwarna biru jernih, Pulau Kelapa menawarkan keindahan alam bawah laut yang memukau, cocok untuk aktivitas snorkeling dan diving.
Gugusan terumbu karang yang memukau bisa dinikmati dari atas pulau, sementara bukit-bukit yang ditutupi rumput dan savana menambah pesona alamnya.
Meskipun disebut Pulau Kelapa, pohon kelapa tidaklah dominan di sana. Nama lokalnya, Pulau So Lampu, diambil dari mercusuar Belanda yang berdiri di tengah pulau. Pulau Kelapa menjadi bagian dari Wisata Alam Sasako yang juga meliputi Sangiang, Sape, dan Komodo.
Bagi yang ingin berkunjung, akses ke Pulau Kelapa cukup mudah. Wisatawan dari luar kota dapat menuju Bandara Sultan Muhammad Salahuddin di Palibelo, Kabupaten Bima.
Dari sana, perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Sape sekitar 56 km atau 1 jam 30 menit perjalanan darat. Kemudian, perjalanan diteruskan menggunakan perahu selama sekitar 2,5 jam dari Pelabuhan Sape.
Perjalanan ke Pulau Kelapa menyuguhkan pemandangan menarik, melalui destinasi terkenal seperti Pantai Pink dan Tanjung Meriam. Setibanya di pulau, wisatawan perlu trekking sekitar satu jam ke puncak Pulau Kelapa.
Meskipun melelahkan, pemandangan indah dari puncak seperti gugusan karang dan terumbu karang di laut menjadi hadiah yang memuaskan.(kml)
Discussion about this post