Nias Selatan-SuaraNusantara
Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merubah lahan mati (lahan tidak produktif) menjadi lahan pertanian bagi masyarakat guna menuju swasembada pangan.
Pada Jumat (06/01/2017) kemarin, BUMD membuka 30 hektar lahan mati dengan cara ditanami jagung, di Desa Amandraya Kecamatan Amandraya.
“Kita menargetkan 3.500 hektar lahan mati akan di buka yang tersebar di beberapa Kecamatan,” kata Bupati Nias Selatan Hilarius Duha.
Selain jagung, beberapa jenis sayuran lain dan cabe juga akan ditanami di lahan tersebut. “Nantinya di lahan itu kita akan tanami sayur-sayuran dan cabai,” tambahnya.
Dengan persediaan lahan dan tanaman yang sudah diproduksi pada lahan seluas 3.500 hektar tersebut, persediaan swasembada pangan Nias Selatan terpenuhi. Tidak hanya itu, nantinya hasil produk pertanian juga akan diekspor keluar daerah.
“Kita berharap dengan hasil produksi jagung ini kita mampu mengekspor ke luar daerah dan tidak lagi mengimpor dari seberang,” ujar Direktur Utama BUMD Nias Selatan Robert MZ Dakhi saat pemaparannya.
Pada penanaman bibit jagung perdana BUMD ini, turut hadir Wakil Bupati Nias Selatan Sozanolo Ndruru, Wakil Ketua DPRD Nias Selatan Yohana Duha, Kapolres Nias Selatan Robert K Aritonang, Danramil Telukdalam Utuh Saragih, Pasintel Lanal Nias Mayor Laut (P) Ismon, Dirut BUMD Nias Selatan Robert MZ Dakhi, Direktur BUMD Aryanus Giawa, Komisaris BUMD Hurezinema Sarumaha, Elezaro Duha, Kornelius Halawa. (Wilson Loi)