Suaranusantara.com- Di tengah ketidakpastian global, pasar saham Tanah Air justru menampilkan performa solid. Lonjakan IHSG pada sesi pertama hari Rabu ini menjadi bukti bahwa investor masih memandang cerah arah ekonomi dalam negeri.
Sorotan tertuju pada sejumlah saham yang melesat tinggi dan menjadi bintang perdagangan hari ini.
Jumlah transaksi yang terjadi selama sesi tersebut mencapai lebih dari 15,7 miliar lembar saham, dengan nilai perdagangan menembus angka Rp 9,27 triliun. Aktivitas bursa cukup ramai, terbukti dari frekuensi perdagangan yang mencatat lebih dari 851 ribu kali transaksi.
Secara keseluruhan, sebanyak 310 saham mencatatkan penguatan, sementara 268 lainnya terkoreksi dan 215 saham tercatat stagnan. Penguatan IHSG kali ini banyak ditopang oleh sektor-sektor utama, terutama sektor bahan baku yang mengalami lonjakan paling tinggi dengan kenaikan mencapai 2,7%.
Sektor energi turut menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 1,2%, disusul sektor teknologi yang menguat 1%. Konsumsi non-primer naik 0,7%, sedangkan sektor konsumsi primer mengalami peningkatan sebesar 0,5%. Meski begitu, tidak semua sektor mencatat performa positif—sektor industri dan transportasi mengalami koreksi masing-masing sebesar 1% dan 0,2%.
Di sisi lain, sejumlah saham berhasil mencuri perhatian investor setelah mengalami lonjakan harga yang luar biasa. Salah satunya adalah saham milik PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang melonjak hingga 33,9%. Selain itu, saham PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) juga menorehkan prestasi dengan menyentuh batas auto rejection atas atau ARA setelah naik 25%.
Deretan saham lain yang masuk jajaran top gainers antara lain PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) yang juga mencetak kenaikan 25%, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) serta MPX Logistics International Tbk (MPXL) yang masing-masing naik 17,6%.
Namun tidak semua saham bernasib manis hari ini. Beberapa emiten justru mengalami tekanan jual yang cukup signifikan dan masuk dalam daftar top losers. Misalnya saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) yang melemah 10,7%, serta saham PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) yang merosot 9,7%. Saham PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) juga terkoreksi 9,6%, diikuti PT Harta Djaya Abadi Tbk (MEJA) yang turun 9,1% dan PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) yang melemah 8,7%.
Sementara itu, bursa saham Asia juga menutup sesi pagi dengan performa cerah. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,5%, Shanghai Composite di Tiongkok menguat 0,6%, Straits Times Singapura menguat tipis 0,03%, dan indeks Nikkei Jepang bergerak naik 0,07%.
Discussion about this post