Suaranusantara.com – Mikroplastik telah menjadi perhatian global karena ditemukan dalam berbagai jenis makanan dan minuman, seperti air kemasan, garam laut, ikan, serta produk olahan. Paparan mikroplastik dalam jangka panjang berpotensi berdampak negatif pada kesehatan, termasuk gangguan sistem hormon dan peradangan.
Untuk mengurangi risiko konsumsi mikroplastik, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Kurangi Konsumsi Air Kemasan Plastik
Air kemasan dalam botol plastik adalah salah satu sumber utama mikroplastik. Untuk menguranginya:
Gunakan botol minum berbahan stainless steel atau kaca.
Pilih air dari sumber yang lebih alami dan aman, seperti air yang disaring sendiri.
Jika harus membeli air kemasan, pilih merek yang memiliki sistem filtrasi berkualitas tinggi.
2. Hindari Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik
Suhu tinggi dapat menyebabkan pelepasan mikroplastik dari wadah ke dalam makanan. Oleh karena itu:
Gunakan wadah kaca, keramik, atau stainless steel untuk memanaskan makanan.
Hindari menggunakan microwave untuk makanan yang dikemas dalam plastik.
Gunakan peralatan makan yang bebas BPA dan bahan kimia berbahaya lainnya.
3. Pilih Makanan Segar dan Minim Olahan
Makanan olahan sering kali dikemas dalam plastik, sehingga lebih rentan terhadap kontaminasi mikroplastik. Untuk mengurangi paparan:
Pilih buah, sayur, dan bahan makanan segar yang tidak dikemas dalam plastik.
Hindari makanan kaleng dan produk olahan yang menggunakan plastik dalam pengemasannya.
Gunakan kantong belanja kain atau bahan lain yang ramah lingkungan saat berbelanja.
4. Konsumsi Lebih Banyak Makanan Organik
Pestisida dan pupuk sintetis yang digunakan dalam pertanian konvensional sering kali mengandung partikel plastik. Makanan organik lebih aman karena:
Tidak menggunakan pupuk atau pestisida berbasis plastik.
Lebih sedikit terpapar bahan kimia sintetis yang dapat mengandung mikroplastik.
5. Gunakan Alat Masak dan Peralatan Dapur Bebas Plastik
Banyak peralatan dapur, seperti sendok, spatula, dan saringan, terbuat dari plastik yang dapat melepaskan mikroplastik ke dalam makanan. Untuk menghindarinya:
Gunakan peralatan dapur dari kayu, bambu, stainless steel, atau silikon food grade.
Hindari penggunaan talenan plastik, karena potongan mikroplastik bisa tercampur dalam makanan saat memotong bahan.
6. Kurangi Konsumsi Makanan Laut Tertentu
Ikan dan makanan laut lainnya sering terkontaminasi mikroplastik dari polusi laut. Untuk mengurangi risikonya:
Pilih ikan dari perairan yang lebih bersih dan memiliki sertifikasi keamanan pangan.
Konsumsi lebih banyak protein nabati atau sumber protein hewani lain yang lebih sedikit terpapar mikroplastik.
7. Saring Air Minum
Air minum dari keran juga bisa mengandung mikroplastik, terutama di daerah dengan kualitas air yang rendah. Untuk memastikan air lebih bersih:
Gunakan penyaring air yang dapat menangkap partikel mikroplastik.
Pilih sistem filtrasi berbasis karbon aktif atau reverse osmosis untuk hasil yang lebih baik.
8. Kurangi Penggunaan Produk Berbahan Plastik Sehari-hari
Selain makanan, paparan mikroplastik juga bisa berasal dari sumber lain seperti kosmetik, deterjen, dan pakaian sintetis. Oleh karena itu:
Pilih produk perawatan tubuh yang bebas dari mikroplastik.
Gunakan deterjen ramah lingkungan.
Kurangi penggunaan pakaian berbahan poliester dan sintetis yang dapat menghasilkan mikroplastik saat dicuci.
Mengurangi paparan mikroplastik dari makanan memerlukan perubahan gaya hidup yang lebih sadar terhadap lingkungan.
Dengan memilih alternatif yang lebih sehat, seperti mengurangi paparan mikroplastik dalam kemasan makanan, menggunakan peralatan dapur non-plastik, dan mengonsumsi makanan organik, kita bisa melindungi kesehatan serta mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.***
Discussion about this post