Suaranusantara.com – Presiden Prabowo Subianto memastikan sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penipuan dapat merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 di rumah.
Adapun pemulangan tersebut dilakukan secara dua tahap, yakni sebanyak 400 WNI dipulangkan pada Selasa (18/3/2025), sementara 152 WNI lainnya dipulangkan hari ini, Rabu (19/3/2025).
Juru bicara kantor komunikasi kepresidenan, Philips J. Vermonte mengatakan, hal ini bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idulfitri dengan nyaman.
“Saudara-saudara kita itu berbulan-bulan, bahkan ada yang tahunan, terputus komunikasi dengan keluarga di rumah. Alhamdulillah tahun ini mereka bisa berlebaran di kampung halaman,” ujarnya secara tertulis.
Selain itu, kata dia, pemulangan WNI korban TPPO dari Myanmar merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Asta Cita Prabowo.
Sementara, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkapkan, 400 WNI yang dipulangkan pada tahap pertama terdiri dari 313 laki-laki dan 87 perempuan, di mana enam di antaranya diketahui tengah hamil.
“Perintah Presiden Prabowo Subianto adalah perlindungan pekerja migran harus diperkuat sekaligus berantas eksploitasi pekerja dan TPPO. Ini juga terkait dengan perintah Presiden untuk meningkatkan kerja sama dengan sejumlah negara dalam pemberantasan judi online dan penipuan online,” kata Philips.
Diketahui, terdapat sepuluh negara tujuan yang mempekerjakan WNI secara ilegal, salah satunya adalah Myanmar.
Pada umumnya, WNI yang menjadi korban adalah mereka yang terbujuk oleh modus penipuan berkedok lowongan kerja ke Thailand dengan gaji besar.
Namun, mereka justru dibawa ke Myawaddy, sebuah wilayah konflik di Myanmar yang berbatasan langsung dengan Thailand, untuk dipaksa bekerja sebagai operator penipuan di dunia maya.
Discussion about this post