Suaranusantara.com- Pasca dokumen rahasia titipan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang dititipkan ke pengamat militer Connie Rahakundini, isinya sedikit-sedikit mulai terkuak. Salah satu isi dokumen rahasia titipan Hasto Kristiyanto itu berisi soal adanya penyusup dan pengkhianat di dalam PDI Perjuangan yang ingin menghancurkan partai berlambang banteng moncong putih itu. Megawati Soekarnoputri selaku Ketum PDI Perjuangan disebut Connie sudah mengetahui hal tersebut.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Connie yang mengatakan isi dokumen rahasia titipan Hasto banyak hal mengerikan di mana salah satunya soal penyusup dan pengkhianat di dalam PDI Perjuangan.
“Termasuk penyusup dan pengkhianat,” kata Connie dalam acara On Point with Adisty, dikutip pada Selasa 29 April 2025.
Lebih lanjut Connie juga mengungkap bahwa dokumen yang dititipkan Hasto ini berisi hal-hal yang mengerikan.
“Kalau yang tentang bagaimana PDIP itu akan dihancurkan, itu serem. Karena penyusupan terjadi, banyak lah hal-hal yang mengerikan,” ungkap Connie.
Connie juga menambahkan bahwa dokumen tersebut berisi informasi mengenai rapat-rapat yang dilakukan oleh penyusup dan pengkhianat.
“Ternyata terdeteksi rapat-rapat di mana, jam berapa, siapa yang terlibat, tokoh-tokoh bangsanya, di jalan apa, nomor berapa, itu ada semuanya. Ada beberapa orang, tetapi ketika saya sampaikan ke Ibu, Ibu langsung bilang, ‘Saya sudah tahu,'” tuturnya.
Juru Bicara (Jubir) PDI Perjuangan Guntur Romli mengatakan bahwa seluruh kader-kader PDIP sedang dalam kondisi waspada setelah dokumen Rusia mengungkap adanya pengkhianat yang ingin menghancurkan PDI Perjuangan.
Dokumen rahasia tersebut diketahui dititipan oleh Hasto ke Connie dan disimpan di Rusia serta sudah ditandatangani oleh notaris.
Ia menegaskan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memegang kendali penuh atas komando PDI Perjuangan.
“Suasana kebatinan kader saat ini dalam kewaspadaan yang tinggi, dan partai di bawah kendali penuh Ketua Umum,” kata Guntur, Senin 28 April 2025.
Ia lantas mengungkit pernyataan Megawati yang pernah menyampaikan bahwa ada pihak yang mengacak-acak PDI Perjuangan pada 12 Desember 2024 silam.
Guntur menjelaskan bahwa kader PDI Perjuangan berpandangan bahwa kriminalisasi terhadap Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto adalah bagian dari upaya untuk mengacak-acak partai.
“Karena sudah jelas dua putusan pengadilan tahun 2020, Saudara Sekjen tidak terlibat dengan kasus suap,” ucapnya.
“KPK kalau mau serius, harusnya menemukan Harun Masiku yang disebut pemberi suap dan mengadili Rosa Muhammad Thamrin serta Dominggus Mandacan yang terbukti memberikan suap ke Wahyu Setiawan sebesar Rp 500 juta,” lanjutnya.
Guntur pun mempertanyakan tindakan KPK yang hanya menindak Hasto saja. Ia curiga bahwa KPK menindak Hasto karena hanya dia yang merupakan kader PDI Perjuangan.
“Kenapa KPK tidak melakukannya pada Rosa dan Mandacan? Apa karena mereka bukan kader PDI Perjuangan atau karena mereka menyetor duit ke KPK sehingga tidak bisa diadili?” tuturnya.
Diketahui, “Dokumen Rusia” yang diserahkan Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie kepada Wakil Sekjen PDI Perjuanganz Yoseph Aryo Adhi Dharmo, masih menyisakan tanda tanya karena belum jelas untuk apa dokumen itu akan digunakan.
Discussion about this post