Suaranusantara.com- Presiden RI Prabowo Subianto membantah dengan tegas atas tudingan yang menyebut dirinya sebagai ‘presiden boneka’.
Hal ini disampaikan Prabowo lantaran seolah-olah kepemimpinannya dikendalikan oleh Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
“Saya dibilang apa namanya presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi setiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar,” ucap Prabowo saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Senin 5 Mei 2025.
Kendati demikian, Prabowo mengaku kerap menjalani komunikasi dengan Jokowi. Hal ini guna sebagai konsultasi mengingat, ayahanda Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka itu menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode sejak 2014-2024.
“Bahwa kami konsultasi, ya itu seorang pemimpin yang bijak, ya konsultasi, minta pendapat, minta saran, beliau 10 tahun berkuasa,” lanjut Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Prabowo turut menyinggung soal adanya pihak yang mempersoalkan ijazah Jokowi.
Prabowo kemudian mempertanyakan apakah nantinya akan ada pihak yang juga mempersoalkan ijazah dia.
“Pak Jokowi berhasil 10 tahun, orang suka tidak suka, masalah ijazah dipersoalkan, nanti ijazah saya ditanya-tanya,” kata dia.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya tak hanya berkonsultasi dengan Jokowi saja, melainkan dengan Presiden-presiden RI sebelumnya seperti Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri serta Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sembari bercanda, Prabowo mengaku sejatinya hendak berkonsultasi dengan Presiden ke-1 RI hingga Presiden ke-4 RI. Akan tetapi, hal tersebut tidak memungkinkan.
“Saya menghadap Pak SBY tak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega, tidak ada masalah. Kalau bisa menghadap Gus Dur [Presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid], kalau bisa, menghadap Pak Harto [Presiden ke-2 RI Soeharto], menghadap Bung Karno [Presiden ke-1 RI Soekarno] kalau bisa, minta pandangan, minta saran,” urai Prabowo.
Discussion about this post