SuaraNusantara.com – Trend buka puasa bersama (Bukber) sudah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat muslim Indonesia di bulan Ramadhan.
Sudah menjadi hal yang lumrah agenda kumpul-kumpul sambil menyatap makanan bersama saat berbuka puasa yang dilakukan masyarakat.
Meski ancaman Covid – 19 masih menghantui dan belum benar-benar hilang dunia. Namun hal tersebut tidak menjadi sebuah penghalang untuk melakukan agenda Bukber.
Demi mencegah kembali adanya lonjakan kasus Covid – 19 Dinas Kesehatan (Dinkes) menghimbau warga untuk menghindari acara Bukber.
Pihaknya mengatakan upaya ini dilakukan agar kasus COVID-19 tidak melonjak saat hari raya Idul Fitri mendatang.
“Hindari buka puasa bersama untuk mencegah kenaikan kasus atau kasus memuncak 2-4 minggu ke depan saat momen Hari Raya, jika kasus naik, maka kematian tentu berpotensi naik,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya, Senin, 27 Maret 2023.
Maski, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini tidak signifikan.
“Kalau kita lihat, kenaikan tidak signifikan ya” ungkap Siti Nadia Tarmizi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementrian Kesehatan, Senin, 27 Maret 2023.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BNPB, Indonesia mencatat kasus baru COVID-19 pada Senin, 27 Maret 2023, sebanyak 329 kasus baru.
DKI Jakarta menyumbang jumlah kasus terbanyak dengan total 137.
Disusul oleh Jawa Barat dengan total 77 kasus, kemudian Jawa Timur dengan total 30 kasus. (Alief)
Discussion about this post