SuaraNusantara.com – Hari ini Indonesia kembali menerima pesawat Super Hercules kedua sejak terakhir pada Maret 2023 lalu.
Pesawat C-130J Super Hercules A-1340 telah diterima oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan serah terima Pesawat C-130J Super Hercules A-1340 tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 6 Juli 2023.
Serah terima dilakukan secara simbolik dengan menarik bendera merah putih yang berada dipesawat.
Dilanjutkan dengan memecahkan kendi dan menyiram air kembang di dekat pesawat secara langsung oleh Prabowo Subianto.
Usai melakukan serah terima Menhan Prabowo beserta jajaran melakukan Joyfligt selama kurang lebih 30 menit dilangit Bogor dengan ketinggian 17.000 kaki diatas permukaan.
Untuk diketahui, pesawat dengan nomor A-1340 ini adalah yang kedua dari lima pesawat C-130J Super Hercules yang dibeli pemerintah. Pesawat pertama telah tiba pada Maret 2023 lalu dan sudah diserahterimakan dengan disaksikan langsung oleh Jokowi. Pesawat nomor A-1340 diterbangkan dari Amerika pada Jumat, 23 Juni 2023.
“Sebuah pesawat C-130J Super Hercules yang dipesan pemerintah Indonesia (Kemhan) segera akan tiba di Tanah Air. Pesawat dengan tail number A-1340 ini merupakan pesawat kedua dari lima pesawat yang dibeli pemerintah,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati dalam keterangan kepada wartawan, Minggu 26 Juni 2023.
“Pesawat Super Hercules kedua TNI AU diterbangkan langsung oleh lima orang kru pabrik Lockheed Martin terdiri dari tiga orang test pilot, seorang engineer dan seorang loadmaster,” katanya.
Agung menyebutkan total akan ada lima pesawat Super Hercules C-130J yang akan tiba di Indonesia. Kelima pesawat itu tiba secara bertahap ke Tanah Air hingga Januari 2024.
“Kelima pesawat akan ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta untuk melaksanakan tugas-tugas TNI AU dalam mendukung angkutan udara, baik untuk misi operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP),” pungkas Agung. (Alief)
Discussion about this post